JAKARTA - Negara-negara Anggota KTT G20 sepakat menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) demi mendukung percepatan transisi energi baru dan terbarukan (EBT). Adapun penghapusan subsidi BBM juga ditujukan untuk mempercepat transisi energi.
Menanggapi kesepakatan tersebut, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pihaknya siap mengikuti arahan pemerintah terkait kebijakan penyaluran BBM. Sebagai anak usaha, Pertamina Patra Niaga adalah operator yang ditugaskan dalam menyalurkan BBM bersubsidi.
Baca Juga:Pasca-Gempa, Penyaluran BBM dan LPG di Cianjur Masih Normal
"Sebagai operator, kami akan mengikuti seluruh regulasi BBM subsidi yang sudah ditetapkan regulator,” kata Irto kepada awak media, Senin (21/11/2022).
Sebagimana diketahui, poin kesepakatan negara G20 untuk menghapus subsidi BBM ini tertuang dalam poin 12 dalam deklarasi pemimpin negara G20 dalam konferensi di Bali, 16 November 2022. Dalam poin tersebut, disepakati bahwa negara-negara G20 berkomitmen untuk mencapai target SDG 7.
Selain itu, juga untuk menutup kesenjangan akse energi dan diharapkan bisa menghapus kemiskinan energi.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Urus BBM Saja Pusing Semuanya
Dalam kesepakatan itu, pemimpin-pemimpin negara G20 juga menyampaikan komitmennya untuk mencari solusi untuk mencapai stabilitas pasar energi, transparansi, dan keterjangkauan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bahwa penghapusan subsidi BBM merupakan komitmen bersama untuk menjawab perubahan iklim secara global. Namun pemerintah Indonesia akan melakukan transisi energi dengan hati-hati, sehingga keduanya dapat berjalan tanpa membuat persoalan baru di Indonesia.
Baca Juga: Getol Transformasi Digital, Universitas Pertamina Sabet Penghargaan Bergengsi