GoTo-Shopee PHK, Ini Daftar Startup RI Bangkrut dan Tutup
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Sederetan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terjadi pada startup teknologi di Indonesia. Kini giliran Gojek Tokopedia (GoTo) yang memangkas jumlah pekerja. GoTo melakukan perampingan karyawan sebanyak 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan keputusan berat tersebut terpaksa dilakukan oleh manajemen, lantaran tantangan makro ekonomi global juga berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.
Sehingga, perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang secara finansial mampu mandiri dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang. Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology.
"GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (21/11/2022).
Hal yang sama juga terjadi di Shopee. Dalam 6 bulan terakhir, induk usaha Shopee, Sea, telah mem-PHK 7.000 orang atau sekitar 10 persen dari total pegawainya di seluruh dunia.
Shopee juga menutup dan membatalkan ekspansi mereka di berbagai negara termasuk Spanyol, Prancis, dan India.
Di Indonesia, Shopee juga mengumumkan PHK sejumlah pekerjanya. Tidak disebutkan jumlah karyawan yang terdampak, namun berdasarkan informasi yang didapatkan CNBC Indonesia sebanyak 3% dari 6.232 orang.
"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit," kata Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira.
Tak hanya PHK, startup ini juga menutup salah satu unit usaha yang mereka punya. Seperti Grab, di mana mereka memutuskan menutup operasional Grab Kitchen di Indonesia pada 19 Desember 2022. Keputusan tersebut diambil karena pertumbuhan layanan dinilai tidak konsisten selama beroperasi.
Grab Kitchen sendiri diluncurkan pada tahun 2018. Layanan tersebut merupakan bisnis cloud kitchen atau disebut sebagai 'dapur sewa' yang diperuntukan bagi layanan pesan-antar.
"Selama 4 tahun beroperasi, terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten, serta adanya peralihan menjadi model bisnis aset-ringan," kata Chief Communications Officer Grab Indonesia, Mayang Schreiber dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia.
Mayang mengatakan keputusan ini berdampak pada belasan karyawan di layanan tersebut. Grab memberikan kesempatan untuk menjajaki posisi di divisi lain.
Namun untuk mereka yang tidak lagi menjadi pegawai, Grab memberikan sejumlah kompensasi dan program manfaat. Misalnya selain kompensasi wajib ada juga tambahan dengan jumlah sesuai kebijakan perusahaan.
Perusahaan yang PHK massalSelain Grab, GoTo, dan Shopee, berikut startup yang melakukan PHK di Indonesia sejak awal tahun:
Xendit Carsome Shopee Indonesia Tokocrypto Lummo MPL Ruangguru Tanihub Zenius JD.ID Pahamify LinkAja SiCepat Startup tutup layananLalu, daftar startup yang memutuskan menutup salah satu layanan mereka di Indonesia. Sebagian startup juga melakukan PHK karena penutupan layanan. Ada juga startup yang menarik diri dari beberapa pasar dan fokus ke pasar terkuat mereka seperti MPL dan Happy Fresh.
MPL Brambang Happy fresh Tanihub Sayurbox Line Bananas Startup bangkrutBeberapa perusahaan di bidang teknologi tidak hanya melakukan PHK. Kondisi bisnis memaksa mereka untuk menutup total perusahaan yang dirintis, seperti:
Fabelio Sorabel Stoqo iFlix AiryRooms Beres.id[-]
-
Sukses IPO, Startup ini Tutup Nunggak Biaya Bayar Sewa Kantor(dem)
Sentimen: netral (57.1%)