JAKARTA - Pemegang saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) menyetujui perseroan untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Direktur Utama IPTV Ade Tjendra menyatakan bahwa, persetujuan atas pengeluaran saham baru sebanyak 4,2 miliar saham sehubungan dengan perseroan untuk penambahan modal sebanyak 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di dalam perseroan melalui private placement.
"Perseroan berencana menambah modal dengan menerbitkan saham baru, dimana saham yang akan diterbitkan oleh perseroan adalah saham dalam simpanan portepel dengan jumlah 10% dari jumlah yang telah ditetapkan dan disetor perseroan sebagaimana ditetapkan 15 Juli 2022," jelas Ade dalam RUPSLB IPTV di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Adapun jumlah modal saham yang telah disetor adalah sejumlah 20.807.078.184 saham Seri A dan sejumlah 21.390.872.657 saham Seri B, maka dari itu Perseroan berencana untuk menerbitkan saham baru dari saham Seri B.
Dengan demikian, IPTV akan menerbitkan saham baru sebanyak 4.219.795.084 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Baca Juga: Menuju Society 5.0, Ini Skill yang Harus Dimiliki Para Lulusan Universitas
Menurut Ade, dana dari private placement ini nantinya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja IPTV.
Selain itu, dana juga akan digunakan untuk meningkatkan modal anak usaha demi mendukung pengembangan bisnis dan pertumbuhan jumlah pelanggan yang berkelanjutan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, IPTV mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,46 triliun. Sebagai pembanding, pada periode yang sama atau year-on-year (yoy), top line IPTV masih bisa tembus Rp2,05 triliun.
Sebagai konteks, pendapatan IPTV tersusun atas pemasukan dari jasa satelit; digital, IPTV serta dan broadband; dan lain-lain. Secara rinci, pendapatan dari jasa satelit menurun 28,7% menjadi Rp905,23 miliar. Pendapatan digital, IPTV dan jasa broadband kempes 33,71% menjadi Rp468,29 miliar.
Hanya pendapatan lain lain meningkat 16,39%, namun jumlahnya yang minim yakni Rp87,43 miliar saja tidak mampu menjadi juru selamat.
Bersamaan dengan pemasukan yang turun, beban pokok pendapatan perseroan sebenarnya juga susut. Namun, tingkat penurunan beban ini tidak sepadan dengan porsi turunnya pendapatan.
Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, IPTV mencatatkan laba yang dapat didistribusikan kepada entitas induk menurun Rp118,55 miliar atau turun 27,1% dari Rp162,64 miliar yoy.