Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Piala Dunia 2022
Kab/Kota: Surabaya
Tokoh Terkait
Morgan
Ganim Al Muftah Pelantun Surat Al Hujarat 13 di Pembukaan Piala Dunia 2022 Bukan Sosok Sembarangan
Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan
WARTAKOTALIVE.COM - Pembukaan Piala Dunia 2022 atau operaning FIFA World Cup di Qatar diawali dengan pembacaan lantunan Alquran oleh Ghanim Al Muftah, siapa dia?
Ghanim Al Muftah yang merupakan seorang difabel.
Piala Dunia 2022 diawali dengan lantunan lagu ala Timur Tengah.
Morgan Freeman dan Ghanim Muftah jadi narator opening ceremony di Stadion Al Bayt, Al Khor, menjadi saksi dimulainya Piala Dunia 2022, Minggu (20/11/2022) malam WIB
Mereka berkisah tentang kemanusiaan dan persatuan.
Baca juga: WNI di Qatar Antusias Sambut Piala Dunia 2022, Ada Angklung dan Batik di Flag Festival
Soal kemanusiaan, Ghanim Al Muftah melantunkan ayat suci Alquran surah Al Hujarat ayat 13
'Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ'
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal," ujarnya mengartikan ayat tersebut.
Dikutip dari repository Universitas Muhammadiyah Surabaya, surat Al-Hujurat ayat 13 tidak menyebut panggilan hanya kepada orang-orang beriman.
Ayat tersebut menyebut seluruh manusia tanpa terkecuali.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Luar Biasa Laga Qatar Vs Ekuador Bersih dari Alkohol di Sekitar Stadion Al-Bayt
"Artinya ayat ini mengurai prinsip dasar hubungan manusia. Ayat menegaskan kesatuan asal-usul manusia dengan menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia," tulis repository tersebut.
Menurut tafsir Kemenag, dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal dan menolong.
Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.
Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan.
Sentimen: positif (99.1%)