Elon Musk Hidupkan Lagi Akun Twitter Donald Trump
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Elon Musk memulihkan akun Twitter pribadi milik Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu pekan lalu. Akun tersebut sudah diblokir permanen sejak Januari 2021 lalu.
Selama masih menjabat sebagai presiden, Trump adalah pengguna Twitter paling terkenal dan sering kali membuat unggahan kontroversial di platform tersebut. Twitter pun berpikir keras bagaimana menangani pemimpin dunia yang mengejek Korea Utara dengan ancaman penghancuran nuklir dan mendorong massa pro-Trump yang kejam untuk menyerang US Capitol pada 6 Januari 2021.
Dikutip dari CNN Business, Senin (21/11/2022), keputusan Musk untuk membawa Trump kembali ini juga datang beberapa hari setelah Trump mengumumkan dia akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi, meningkatkan kemungkinan bahwa pernyataan Trump dan tweetnya, jika dia mempostingnya, tidak akan diabaikan.
Sebelum membeli Twitter, Musk telah berulang kali mengatakan dia akan mengaktifkan kembali akun Trump. Ia juga menyebut akan mempertimbangkan kembali penangguhan akun secara permanen sebagai bagian dari visi maksimalnya untuk kebebasan berbicara di Twitter.
Di samping itu, Musk juga berusaha meyakinkan pengiklan dan pengguna bahwa ia akan membentuk dewan moderasi konten untuk menentukan apakah Trump dan pemegang akun terlarang lainnya akan dibawa kembali ke platform tersebut.
Namun tidak ada indikasi dewan tersebut didirikan, apalagi terlibat dalam keputusan pemulihan akun Trump kali ini. Sebagai gantinya, Musk membuat cuitan jajak pendapat pada hari Jumat, meminta pengikut untuk memilih apakah akan memulihkan akun Trump atau tidak.
"Orang-orang telah berbicara. Trump akan dipulihkan. Vox Populi, Vox Dei (bahasa Latin untuk suara rakyat adalah suara Tuhan)," bunyi cuitan Musk, dikutip dari CNN Business.
Di sisi lain, beberapa pengiklan sebelumnya telah mengindikasikan, mereka dapat menghentikan aktivitasnya di platform jika akun Trump dipulihkan. Kondisi ini berpotensi memberikan pukulan lebih lanjut bagi perusahaan yang menghasilkan hampir semua pendapatannya dari iklan.
"Server perusahaan sedang menjalani uji stres yang cukup berat oleh @elonmusk sekarang," cuit mitra umum di VC Andreessen Horowitz, Sriram Krishnan.
Presiden The National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) Derrick Johnson juga turut berkomentar pada hari akun Trump dikabarkan telah pulih.
"Setiap pengiklan yang masih mendanai Twitter harus segera menghentikan semua iklan," kata Johnson.
Sejak Musk menyelesaikan akuisisi Twitter senilai US$ 44 miliar atau setara Rp 690,8 triliun (kurs Rp 15.700), jejaring sosial berlogo burung biru itu telah kehilangan begitu banyak staf, mendatangkan kekhawatiran tentang kemampuan perusahaan untuk terus beroperasi.
Tidak hanya itu, Musk sempat menyebut, Twitter juga mengalami penurunan pendapatan besar-besaran karena semakin banyak merek menghentikan iklan di tengah ketidakpastian tentang arah dan stabilitas platform.
Satu jawaban tampak jelas, Musk tampaknya bertaruh bahwa jika pengguna tidak dapat berpaling dari platform, begitu pula pengiklan. Dan dengan cukup perhatian di situs Twitter, dia mungkin bisa menemukan cara baru untuk menghasilkan uang dari mereka.
Simak Video "Elon Musk Tegas Bakal Pecat Karyawan Twitter yang Tak Mau WFO"
[-]
(zlf/zlf)
Sentimen: negatif (99.6%)