JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) berkomitmen untuk menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sesuai dengan target pada Juni 2023.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan, saat ini proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sedang dalam periode kritikal karena telah memasuki tahap penyelesaian.
Berikut fakta kereta cepat harus beroperasi 2023 yang dirangkum Okezone di Jakarta, Minggu (20/11/2022).
BACA JUGA:Kereta Cepat Rampung Juni 2023, Jakarta-Bandung Hanya 40 Menit
1. Jokowi Optimis Dapat Beroperasi Juni 2023
Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa beroperasi pada Juni 2023.
Hal ini diungkap Jokowi setelah menyaksikan uji dinamis Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden China Xi Jinping.
"Tadi kita telah melihat penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan saya optimistis kereta cepat ini dapat beroperasi di bulan Juni di 2023," ujar Jokowi, Rabu (16/11/2022).
Baca Juga: Menuju Society 5.0, Ini Skill yang Harus Dimiliki Para Lulusan Universitas
2. Bentuk Nyata Kerja Sama Antara Kedua Negara
Di tempat yang sama, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa proyek Kereta Ceoat Jakarta-Bandung adalah bentuk nyata kerja sama antara kedua negara.
"Semua ini adalah pencapaian nyata yang tidak hanya memberikan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara. Tetapi juga mendatangkan hasil positif di tingkat regional maupun global," katanya.
3. Lakukan Uji Dinamis
Adapun pada proses uji dinamis dilakukan sepanjang 15 km dari Stasiun Tegalluar menuju Casting Yard 4 di daerah Kopo, Kota Bandung dari total keseluruhan panjang lintasan 142,3 kilometer.
Sementara kecepatan kereta inspeksi akan melaju dengan kecepatan terbatas hingga maksimal 80 km per jam. Sementara kecepatan operasi maksimum KCJB yakni 350 km/jam.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan mempersingkat perjalanan dari Jakarta ke Bandung hanya 40 menit saja.
Di mana pada perjalanannya akan ada 4 stasiun, yaitu stasiun halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar. Sementara melewati 9 kabupaten/kota.
4. Luhut: Tidak Boleh Mundur
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus diresmikan pertengahan 2023.
Dia menekankan, hal ini harus sesuai target dan tidak boleh ada kemunduran lagi.
"Ini harus jadi dan tidak boleh mundur. Dan itu merupakan tekad saya pribadi untuk menyelesaikan ini," tegas Luhut, di depan Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping dalam acara Pertemuan Bilateral Republik Indonesia dengan China, sekaligus menyaksikan G20 Showcase Kereta Cepat Jakarta-Bandung melalui virtual di Bali, Rabu (16/11/2022).
5. Banyak BUMN Menantikan
Sejumlah BUMN membidik kesiapan operasional dan komersialisasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Adapun BUMN yang terlibat berasal dari berbagai sektor bisnis.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, adanya keterlibatan sejumlah BUMN lantaran KCJB akan diintegrasikan dengan moda transportasi di Jakarta dan Bandung, termasuk jalan tol. Sehingga, saat ini sedang dibahas skema dukungan yang melibatkan PT Jasa Marga untuk akses tol, dan InJourney di sektor pariwisata.
Tak hanya itu, ada keterlibatan PT Sarinah (Persero) dan Perum Peruri terkait pengembangan retail bisnis. Sementara PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Telkomsel Indonesia untuk digitalisasi KCJB.
"Untuk menunjang kesiapan operasional dan komersialisasi proyek, sedang dibahas skema dukungan yang melibatkan Jasa Marga untuk akses tol, InJourney, Sarinah dan Peruri terkait pengembangan retail bisnis, serta Bank Mandiri dan Telkomsel terkait digitalisasi,” ungkap Erick, Rabu (16/11/2022).
Menurutnya, komitmen BUMN juga ditunjukkan melalui dukungan konsorsium BUMN yang terlibat dalam mega proyek tersebut.
Konsorsium BUMN beranggotakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai pemimpin konsorsium, sementara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII sebagai anggota.