Sentimen
Positif (98%)
20 Nov 2022 : 22.47
Informasi Tambahan

Event: Piala Dunia 2022

Kab/Kota: Semarang, Bogor

VIDEO Terungkap Motif Pria yang Viral Rekayasa Kematian di Bogor

20 Nov 2022 : 22.47 Views 11

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

VIDEO Terungkap Motif Pria yang Viral Rekayasa Kematian di Bogor


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Terungkap motif pria yang mengaku telah mati dan kemudian hidup kembali di Bogor, Jawa Barat.

Pria bernama Urip Saputra (40) pura-pura mati karena terlilit utang sebesar Rp 1,5 miliar.

Warga Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini diduga ingin menghindari kejaran debt collector dan merekayasa kematiannya.

Dalam menjalankan skenario ini, Urip Saputra dibantu istrinya.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=f-DiohN6SFY[/embed]

Setelah menghilang, Urip dan Istri akhirnya menyerahkan diri ke polisi pada Jumat (18/11/2022) malam.

Keduanya menyerahkan diri ke Polres Bogor untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

dikutip dari Tribunnews.com, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkap hasil pemeriksaan awal yang dilakukan terhadap Urip Saputra dan istrinya.

Baca juga: VIDEO Rendi John Pratama dan Glenca Chysara Sah Jadi Suami Istri

"Jadi motifnya untuk menghindari ditagih atas utang atau kewajiban yang bersangkutan. Sehingga jadi kepikiran pura-pura mati. Nanti rencananya US

akan hidup dengan identitas yang baru," ujarnya.

Skenario rekayasa kematian ini berawal ketika pasangan suami istri ini selesai melakukan kegiatan di Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: VIDEO FIFA Ungkap Akan Untung Besar di Piala Dunia 2022 Qatar

"Dari Semarang tidak langsung pulang ke Rancabungur, tapi menginap di Jakarta," tambahnya.

Urip menceritakan ke istrinya jika memiliki banyak utang dan sering ditagih debt collector.

Karena sering ditagih utang, Urip merasa malu karena ia memiliki jabatan tinggi di sebuah organisasi.

Baca juga: VIDEO Qatar Berharap Presiden Jokowi Hadir di Pertandingan Piala Dunia 2022

"Mereka punya tagihan cukup banyak dan malu karena yang bersangkutan memiliki jabatan tertentu yang cukup tinggi di organisasinya," terangnya.

Hal ini diceritakan Urip saat di Jakarta dan mereka memulai skenario dengan memesan ambulans dan peti mati untuk menuju Bogor.

Sentimen: positif (98.5%)