JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa program transformasi perusahaan pelat merah diakui dunia. Hal ini ditandai oleh kucuran dana atau pinjaman berbasis kebijakan dari dua bank internasional.
Adapun kedua lembaga keuangan global itu adalah Bank Pembangunan Jerman atau Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KFW) dan Asian Development Bank (ADB).
KFW akan memberikan pinjaman kepada BUMN sebesar 300 juta euro atau setara USD 295,8 juta (Rp4,6 triliun). Sementara ADB memberikan pinjaman senilai USD500 juta atau setara Rp 7,8 triliun.
"Kami bersyukur kerja keras selama 3 tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan dan ini diakui secara internasional,” ujar Erick, dikutip Minggu (20/11/2022).
Pinjaman dari ADB dan KFW merupakan pinjaman program yang keseluruhan masuk ke kas negara atau APBN untuk pendanaan defisit negara. “Jadi tidak ada yg masuk ke Kementerian BUMN,” ujar Erick.
Dia mencatat, Kementerian BUMN memberikan kontribusi ke kas negara sekitar USD800 juta atau Rp 12,5 triliun di 2023. Selain dipercaya lembaga keuangan internasional, BUMN juga akan memberikan kontribusi dividen sebesar Rp 48 triliun di 2023.
Baca Juga: Menuju Society 5.0, Ini Skill yang Harus Dimiliki Para Lulusan Universitas