Sentimen
Negatif (99%)
19 Nov 2022 : 22.30
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple

Kab/Kota: New York

Kasus: PHK

Nggak Cuma Startup, Deretan Raksasa Teknologi Ini PHK Massal

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

19 Nov 2022 : 22.30
Nggak Cuma Startup, Deretan Raksasa Teknologi Ini PHK Massal

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) kian marak dan massal terjadi di perusahaan teknologi. Tak hanya startup, tapi juga perusahaan raksasa seperti Meta, Twitter, Amazon, hingga Microsoft.

Dilansir dari CNBC International, pemangkasan jumlah karyawan ini dilakukan akibat kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.

Bahkan Meta secara terang-terangan menyebutkan alasan PHK yang mereka lakukan dikarenakan menurunnya pendapatan perusahaan besar tersebut dalam dua kuartal berturut-turut. Yang disebabkan oleh kenaikan inflasi yang membatasi pengeluaran konsumen.

-

-

Meta melakukan PHK terhadap 11.000 pegawainya. Namun, CEO Meta Mark Zuckerberg memastikan mereka yang diberhentikan akan mendapatkan pesangon 16 pekan gaji, atau sekitar 4 bulan ditambah pesangon senilai 2 minggu gaji untuk setiap tahun masa kerja.

PHK dilakukan dikarenakan perusahaan telah kehilangan US$ 9,4 miliar di tahun 2022. Disebutkan, kerugian ini akibat komitmen Mark Zuckerberg terhadap metaverse.

Sebelumnya, Meta menambah karyawan sebanyak 60% selama pandemi, namun saingan barunya TikTok yang naik daun saat pandemi telah membuat perusahaan ini mengalami perlambatan yang luas dalam iklan belanja online dan tantangan dari perubahan iOS Apple.

"Hari ini saya membagikan beberapa perubahan tersulit yang kami buat dalam sejarah Meta," kata Zuckerberg dalam surat kepada karyawan dikutip Sabtu (19/11/2022).

Twitter juga melakukan PHK terhadap 3.700 pegawainya. PHK ini dilakukan oleh CEO baru Twitter Elon Musk dalam sebuah unggahan pada 4 November 2022, Musk mengatakan "tidak ada pilihan" selain memberhentikan karyawan dan mereka akan ditawari pesangon selama tiga bulan.

Musk mengatakan PHK terjadi karena Twitter merugi lebih dari US$ 4 juta per hari. Pada kuartal kedua, terakhir kali Twitter melaporkan pendapatan, pendapatan turun 1% dari tahun sebelumnya.

Laporan PHK juga datang dari perusahaan raksasa Microsoft yang memangkas kurang dari 1.000 pegawainya.

Hal ini dilakukan pada bulan Oktober lalu dimana mereka melaporkan bahwa mereka telah melepaskan kurang dari 1% karyawan. Berdasarkan laporan Axios yang mengutip dari orang yang tidak disebutkan namanya, jumlah itu sekitar kurang dari 1.000 orang.

PHK ini terjadi setelah Microsoft melaporkan pertumbuhan pendapatan paling lambat mereka dalam lebih dari lima tahun terakhir pada kuartal ketiga tahun ini.

PHK massal juga terjadi di Amazon dalam jumlah yang fantastis. Ini terjadi pada saat musim liburan yang biasanya perusahaan e-commerce akan melayani lonjakan order.

Amazon dilaporkan memangkas sekitar 10 ribu pegawainya.

Berdasarkan laporan The New York Time, PHK akan berdampak pada 3% dari jumlah karyawan serta kurang 1% dari tenaga kerja global yang mencapai lebih dari 1,5 juta orang serta sebagian orang pekerja per jam.

PHK akan dilakukan pada organisasi perangkat Amazon, termasuk voice assistant Alexa serta divisi ritel dan sumber daya manusia. Laporan tersebut juga menambahkan jumlah yang terdampak berubah dan mungkin akan terjadi dari satu tim ke lainnya sekaligus.


[-]

-

Lawan Amazon dan Google, Microsoft Rilis Cloud Khusus PNS
(dce)

Sentimen: negatif (99.6%)