NASA telah mengumumkan rencana untuk pensiun dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, pada 2031. Setelah menghabiskan waktu yang tersisa, sekitar sembilan tahun dari sekarang, laporan transisi badan antariksa Amerika Serikat itu menyatakan bahwa ISS akan diproses ke peristirahatan terakhirnya di Samudra Pasifik, tepatnya di sebuah wilayah yang dikenal sebagai Point Nemo.
Karena ukuran ISS sangat besar, kemungkinan tidak semuanya akan terbakar saat mengorbit kembali ke Bumi. Oleh karena itu, sisa yang tidak terbakar tersebut akan dikirim ke Point Nemo, yang merupakan daerah yang paling terpencil bumi.
“Point Nemo adalah wilayah lautan terbesar tanpa pulau. Itu adalah tempat paling aman yang cocok untuk menjadi zona jatuhnya puing-puing yang panjang,” kata Holger Krag, Kepala Kantor Program Keselamatan Antariksa Badan Antariksa Eropa seperti dilansir dari Orbit Inside.
Point Nemo digambarkan sebagai ‘kutub samudra yang tidak dapat diakses’. Wilayah terpencil ini terletak sekitar 4,8 juta kilometer di lepas pantai Selandia Baru, 3,2 juta kilometer di utara Antartika, dan dikelilingi oleh lebih dari 1,6 juta kilometer lautan.
Stasiun Luar Angkasa Internasional
Dengan jarak yang begitu jauh dari pulau sekitarnya, sangat dibutuhkan upaya untuk mencapai daratan dari daerah ini.
Sayangnya, Anda tidak bisa melihat Point Nemo karena area tersebut hanya merupakan titik koordinat di lautan yang luas.
Berikut 6 fakta menarik tentang Point Nemo ;
1. Namanya berasal dari sebuah novel
Nemo adalah bahasa Latin yang berarti ‘tidak ada’. Sesuai dengan arti namanya, Point Nemo terletak jauh dari keberadaan manusia. Point Nemo dinamai oleh Kapten Nemo, seorang kapten kapal selama fiksi dari novel petualangan fiksi ilmiah terlaris, yang ditulis oleh Jules Verne berjudul 20.000 Leagues Under the Sea tahun 1872.
Seorang penulis fiksi ilmiah Amerika, H.P. Lovecraft, juga menggunakan Point Nemo dalam kisah pendeknya tahun 1928, sebagai tempat kota kuno R'lyeh, rumah bagi Cthulhu, manusia naga bermulut tentakel yang terkenal.
2. Berusia 29 tahun
Point Nemo tidak ada hingga tahun 1992, atau mungkin sudah ada jauh sebelumnya, terletak di Samudra Pasifik, tetapi tidak ada yang menyadari keberadaannya.
Hrvoje Lukatela, seorang insinyur survei Kroasia-Kanada menjadi orang pertama yang menemukan Point Nemo, menggunakan alat komputer geospasial.
Bahkan, Lukatela pun tidak menemukan Point Nemo dengan berkunjung, sebaliknya, dia hanya menghitung posisinya menggunakan perangkat lunak komputer.
3. Kuburan benda-benda ruang angkasa
Karena lokasinya yang terpencil namun luas, sejak tahun 1971, sampah antariksa tertimbun di Point Nemo. Salah satu alasan NASA dan badan antariksa lainnya memilih Point Nemo, sebagai tempat pembuangan terakhir satelit, pesawat ruang angkasa, dan bahkan stasiun ruang angkasa adalah karena lokasinya yang terpencil, sehingga tidak akan merugikan orang-orang yang tinggal di daratan.
Ada ratusan pesawat ruang angkasa yang berada di Point Nemo. Salah satunya termasuk Stasiun Luar Angkasa Mir Rusia, yang beroperasi dari tahun 1986 hingga 2001.
Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut bersama Lifebuoy x MNC Peduli Tengah Berlangsung!