Sentimen
Netral (86%)
18 Nov 2022 : 13.01
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Hewan: Domba

Kasus: covid-19

Belum Resmi Berkoalisi, Hubungan NasDem dan Demokrat Sudah Retak?

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Politik

18 Nov 2022 : 13.01
Belum Resmi Berkoalisi, Hubungan NasDem dan Demokrat Sudah Retak?

Liputan6.com, Jakarta Terjadi silang pendapat antara NasDem dan Demokrat yang tengah membangun koalisi. Penyebabnya kunjungan Anies Baswedan ke Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief mengomentari pemberitaan bahwa NasDem membuka peluang Gibran mendampingi Anies di Pemilu 2024.

Andi meminta sebaiknya NasDem membulatkan tekad bersama PKS dan Demokrat mengusung koalisi perubahan.

"Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang sudah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad, bahwa Nasdem bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan," ujar Andi melalui akun Twitternya, dilihat Jumat (18/11/2022).

"Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, NasDem menawarkan sana-sini," tegasnya.

Menanggapi komentar keras Andi Arief, Ketua DPP NasDem Willy Aditya merasa hubungan dengan Demokrat dan PKS tidak ada masalah. Tim kecil yang dibentuk terus saling berkomunikasi untuk membangun koalisi.

"Semakin tinggi pohon, semakin kencang anginnya. Kita tentu tidak ingin masuk angin. Ya kalau komunikasi ada tim kecil yang kemudian saling berkomunikasi satu dengan lainnya," ujarnya kepada wartawan.

Willy mengatakan, pihaknya tidak ingin masuk angin. Apalagi saling diadu domba. Ia menganggap miskomunikasi seperti ini merupakan hal biasa.

"Ya tentu kami tidak ingin masuk angin, apalagi kami ini bukan domba, jadi enggak suka diadu. Kita manusia yang punya akal sehat, dan tentu miss-miss seperti ini wajar lah," ujar Willy.

"Kadang-kadang mobil berdiri ditabrak orang, apalagi orang berlalu lintas tinggi seperti (tim kecil). Jadi ya selap selip itu wajar, manusiawi," ujar wakil ketua Baleg DPR RI ini.

 

Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming saling melontarkan pujian dalam menangani pandemi Covid-19. Pengamat politik, Hendri Satrio, menilai hal itu memiliki sinyal politik jelang Pilpres dan Pilkada 2024.

Sentimen: netral (86.5%)