Suku Bunga Acuan BI 5,25% Tertinggi Sejak September 2019
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan BI-7 Days Repo Rate (BI-7DRR) menjadi 5,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) November 2022. Posisi ini menyamai seperti posisi BI-7DRR pada September 2019 silam.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 November memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 5,25%," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers, Kamis (17/11/2022).
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, suku bunga acuan BI-7DRR yang mencapai 5,25% tersebut telah menyamai posisi BI-7DRR pada September 2019 lalu.
Dalam kurun waktu empat bulan, sejak Agustus 2022, BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 175 basis poin (bps). BI bahkan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps tiap bulan sejak September atau tiga bulan terakhir.
Perry menjelaskan, keputusan kenaikan suku bunga pada November sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3% plus minus 1% lebih awal, yaitu ke paruh pertama 2023.
Selain itu, kenaikan suku bunga acuan juga untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya, akibat kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
Perry bilang, sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal Pemerintah dan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan," jelas Perry.
[-]
-
BI Awas! Inflasi RI Sudah Lampu Kuning, Jangan Telat Kayak AS
(cap/cap)
Sentimen: positif (61.5%)