Sentimen
Positif (98%)
18 Nov 2022 : 09.10
Tokoh Terkait

Ekspor Nonmigas Turun, Mendag Sebut Imbas Penurunan Harga Komoditas : Okezone Economy

18 Nov 2022 : 16.10 Views 1

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

Ekspor Nonmigas Turun, Mendag Sebut Imbas Penurunan Harga Komoditas : Okezone Economy

JAKARTA - Ekspor nonmigas Indonesia mengalami penurunan pada Oktober 2022. Namun, Kementerian Perdagangan mencatat nilai total ekspor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai USD24,81 miliar.

Nilai tersebut meningkat 0,13% dibanding September 2022 (MoM) dan tumbuh 12,30% dibanding Oktober 2021 (YoY). Adapun capaian ekspor Oktober 2022 didorong oleh peningkatan ekspor migas sebesar 4,93% MoM, sementara ekspor nonmigas turun 0,14% MoM.

Menteri Persagangan Zulkifli Hasan menegaskan, ekspor Indonesia pada Oktober 2022 masih meningkat bahkan saat kinerja ekspor beberapa negara mitra turun.

"Berdasarkan Trading Economics, beberapa negara mitra dagang Indonesia yang kinerja ekspornya melemah pada Oktober 2022 antara lain RRT (turun 7,56% MoM), Brasil (turun 5,70% MoM), Korea Selatan (turun 8,64% MoM), Pakistan (turun 7,12% MoM), dan Turki (turun 5,84% MoM)," papar Mendag Zulhas dalam keterangannya, Jumat (18/11/2022).

Dia menerangkan, beberapa produk utama ekspor nonmigas Indonesia dengan kenaikan tertinggi pada Oktober 2022 dibanding September 2022 (MoM) adalah bahan kimia anorganik (HS 28) yang naik 35,72%, lemak dan minyak nabati (HS 15) naik 14,38%, besi dan baja (HS 72) naik 7,79%, bahan bakar mineral (HS 27) naik 5,59%, serta ikan dan udang (HS 03) naik 4,93%. Peningkatan ekspor produk-produk tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan permintaan di pasar tujuan ekspor Indonesia.

Di sisi lain, beberapa produk utama ekspor nonmigas yang berkontraksi pada Oktober 2022 dibanding September 2022 (MoM) antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) yang turun 38,57%; pulp dari kayu (HS 47) turun 20,58%; serat stapel buatan (HS 55) turun 14,64%; kayu dan barang dari kayu (HS 44) turun 14,53%; serta timah dan barang daripadanya (HS 80) turun 10,39%.

Zulhas menjelaskan, penurunan ekspor nonmigas Indonesia diakibatkan melandainya harga beberapa komoditas unggulan Indonesia seperti bijih besi, tembaga, dan timah.

Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!

Kemudian juga diakibatkan adanya penurunan permintaan beberapa produk manufaktur asal Indonesia seperti mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), kendaraan dan bagiannya (HS 87), berbagai produk kimia (HS 38), alas kaki (HS 64), serta mesin dan peralatan mekanis (HS 84).

Mendag menyampaikan, RRT, India, dan AS menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2022 dengan total nilai ekspor ketiganya mencapai USD10,44 miliar dan kontribusi sebesar 44,52% terhadap ekspor nonmigas nasional.

Adapun beberapa pasar utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia yang tumbuh tertinggi pada Oktober 2022 (MoM) adalah Pakistan dengan kenaikan 83,66%, Myanmar (67,69%), Spanyol (43,68%), Turki (42,52%), dan Mesir (40,55%).

“Ditinjau dari kawasan, pertumbuhan ekspor nonmigas terbesar terjadi ke kawasan Afrika Timur yang tumbuh 39,45%, Afrika Selatan 37,68%, dan Afrika Utara 36,76% MoM. Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara berkembang di Benua Afrika masih potensial untuk dijadikan negara tujuan diversifikasi ekspor nonmigas Indonesia ke depannya,” kata Mendag.

Secara kumulatif, total ekspor selama periode Januari–Oktober 2022 tercatat mencapai USD244,14 miliar atau meningkat 30,97% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ekspor tersebut ditopang oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik 30,61% (YoY) menjadi USD230,62 miliar dan ekspor sektor migas yang naik 37,40% (YoY) menjadi sebesar 13,52 miliar.

Sentimen: positif (98.8%)