Sentimen
Negatif (84%)
17 Nov 2022 : 22.19
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple

Kasus: PHK

Meta, Twitter Hingga Amazon PHK Massal, Ini Biang Keroknya

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

17 Nov 2022 : 22.19
Meta, Twitter Hingga Amazon PHK Massal, Ini Biang Keroknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak beberapa waktu terakhir, industri teknologi sedang tergoncang hebat. Banyak dari perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal seperti Meta, Twitter, hingga Amazon.

Alasan pemangkasan ribuan karyawan itu berbeda tiap perusahaan. Namun BBC mencatat ada tema umum soal PHK massal itu.

Misalnya ada peralihan dari dunia offline ke online selama pandemi Covid-19. Era tersebut menandakan perkembangan pesat bisnis para raksasa teknologi dunia.

-

-

Ini pula yang membuat para eksekutif mempercayai masa-masa indah itu akan terus mereka dapatkan. Para perusahaan juga akhirnya memperkerjakan lebih banyak orang, seperti Meta dengan lebih dari 15 ribu orang dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Saat PHK datang, CEO Mark Zuckerberg mengatakan dirinya salah perhitungan. "Saya membuat keputusan untuk meningkatkan investasi kami secara signifikan..Sayangnya ini tidak berjalan seperti yang diharapkan," jelasnya.

Selain itu juga ada pergeseran iklan pasar dari iklan online, yang disebut juga dinaungi awan gelap. Perusahaan menghadapi penentangan yang makin besar pada praktik periklanan yang mengganggu, seperti Apple yang mempersulit pelacakan aktivitas online serta menjual data bagi pengiklan.

Ekonomi yang sulit juga berdampak pada perusahaan yang memangkas anggaran iklan online. Sedangkan di sisi teknologi keuangan, kenaikan suku bunga juga berdampak pada mereka.

"Ini merupakan kuartal pendapatan yang sangat mengecewakan bagi banyak perusahaan teknologi besar. Tidak ada yang kebal," kata analis teknologi dari PP Foresight, Paolo Pescatore.

Amazon mengaitkan keputusan PHK pada 'lingkungan ekonomi makro yang tidak biasa dan tidak pasti'. Ini membuat perusahaan harus memprioritaskan peran yang dibutuhkan.

Alasan lainnya adalah investor yang memangkas biaya pendanaan. Sir Christopher Hohn menyurati Alphabet, induk perusahaan Google dan Youtube, untuk mendesak perusahaan memangkas dan gaji serta disiplin soal biaya dan memotong kerugian dari sejumlah proyek.

Elon Musk pemilik baru Twitter nampaknya juga berpikir untuk tidak bergantung pada investasi. Untuk memotongnya, jejaring sosial itu berjuang menghasilkan keuntungan atau menarik pengguna baru.


[-]

-

Investor: Startup PHK dan Tutup Bakal Makin Banyak
(npb/roy)

Sentimen: negatif (84.2%)