JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan panitia nasional pelaksanaan G20 di Bali sempat melakukan rekayasa cuaca. Rekayasa dilakukan agar acara jamuan makan malam yang dihelat di Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Selasa, 15 November 2022 malam, tidak turun hujan.
Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika bertemu beberapa pemimpin redaksi media nasional di Hotel Apurva Kempinski, Bali pada Kamis, 17 November 2022.
Awalnya, Jokowi mengatakan, G20 di Bali yang dilaksanakan saat musim hujan menjadi tantangan tersendiri. Itu terutama saat acara jamuan makan malam.
“Saya sudah putuskan gala dinne di GWK, disiapkan lighting-nya dengan baik, dan prakiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) pada hari itu akan hujan,” kata Presiden.
Setelah mendapat informasi diperkirakan hujan, Jokowi menyebut, panitia langsung merencanakan rekayasa cuaca.
“Kita menggunakan BMKG dan kita menyiapkan TMC (teknologi modifikasi cuaca),” kata Presiden.
Beberapa pemimpin redaksi menduga panitia G20 menggunakan jasa pawang hujan. Namun, Jokowi membantahnya. Ia ingin pengendalian cuaca dilakukan secara ilmiah.
“Enggak, kita ini ilmiah sekali. Setiap ada gumpalan awan yang menimbulkan potensi hujan langsung disergap tim TMC,” kata Jokowi menceritakan proses rekayasa cuaca.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menceritakan saat dirinya dikabarkan hujan yang terjadi sebelum acara jamuan makan malam.
“Sore sampai malam, saya dikabari bahwa pesawatnya masih terbang. Jadi tiga hari jelang gala dinner urusan cuaca menjadi fokus panitia,” katanya.
Diketahui, pada malam pelaksanaan gala dinner, cuaca pun sangat bersahabat dan tidak hujan. Para kepala negara pun terlihat sangat menikmati sajian makan malam dan menyaksikan pagelaran seni.
Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!