JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan rasa syukur atas dihasilkannya Deklarasi Bali oleh para pemimpin negara G20.
“Alhamudilah kita baru saja menyelesaikan KTT G20 dua hari berturut-turut dan tadi telah ditutup oleh Bapak Presiden dengan menghasilkan deklarasi dari para pimpinan G20,” ucapnya dalam unggahan video Instagram @smindrawati pada Rabu (16/11/2022).
Sri Mulyani mengatakan, adanya Deklarasi Bali sebanyak 52 paragraf yang berisikan hal-hal memengaruhi kondisi ekonomi dunia merupakan pencapaian yang luar biasa.
Namun di balik pencapaian tersebut, terdapat tantangan dan rintangan yang tidak mudah.
Dirinya mengaku bahwa paragraf perang Rusia-Ukraina menjadi persoalan yang sulit. Hal ini yang terus membayangi presidensi G20 di Indonesia selama 8 bulan lebih.
“Memang terjadi pergulatan yang sangat sulit mengenai paragraf menyikapi perang di Ukraina. Dan ini yang selama lebih dari 8 bulan terus menerus membayangi presidensi G20 Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!
Dalam KTT G20, Deklarasi Bali membahas dan menghasilkan kesepakatan dari berbagai macam masalah. Pertama adalah dana pandemi 1,5 miliar dari anggota G20, non G20, dan filantropi.
“Banyak hal yang disepakati seperti pandemic fund 1,5 miliar lebih dari seluruh anggota G20 dan non G20 serta filantropis untuk bisa menghasilkan mekanisme menangani pandemi secara lebih baik dan lebih siap,” ujar Sri Mulyani.
Kedua, pembahasan mengenai hasil resilience trust fund yaitu mekanisme pendanaan dari IMF untuk negara-negara yang mengalami krisis atau kesulitan, baik karena pandemi maupun climate change.
Sementara itu, Sri Mulyani menjelaskan, Deklarasi Bali juga membahas banyak hal mengenai krisis, seperti krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan dan hutang.
“Di dalam deklarasi ini, finance track yang selama ini kita pimpin memberikan sumbangan yang luar biasa banyak terhadap poin-poin penting dari mulai krisis pangan, krisis energi, dan kemudian juga mekanisme untuk membantu negara yang menghadapi krisis keuangan dan hutang,” terangnya.
Pencapaian luar biasa ini, katanya, selain kemampuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tak lepas dari doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia.
“Jadi kalau hari ini Bapak Presiden telah mampu menghasilkan deklarasi itu adalah sebuah kepercayaan dan penghormatan dan sekaligus juga kemampuan Indonesia untuk terus menyatukan suara G20,” tegas Sri Mulyani.
Okezone.com
