Sentimen
Positif (57%)
16 Nov 2022 : 09.56
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Tokoh Terkait

Dolar AS Jeblok Nyaris 6%, Rupiah Jangan Sampai Melemah Lagi!

16 Nov 2022 : 09.56 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Dolar AS Jeblok Nyaris 6%, Rupiah Jangan Sampai Melemah Lagi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah 0,13% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.535/US$ Selasa kemarin. Mata Uang Garuda tetap melemah meski neraca perdagangan Indonesia mampu mencatat surplus 30 bulan beruntun.

Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan surplus neraca perdagangan mencapai US$ 5,67 miliar. Realisasi tersebut jauh lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Oktober sebesar US$ 4,50 miliar.

Meski demikian, rupiah berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (16/11/2022) melihat indeks dolar AS yang kembali turun 0,24% ke 106,44 yang menjadi level terendah dalam dua bulan terakhir. Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini sudah merosot dalam 6 dari 8 perdagangan terakhir, dengan total 5,8%.

-

-

Pasar juga menanti pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Kamis nanti. Hasil polling Reuters menunjukkan BI akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%.

Jika terealisasi, tentunya akan menjadi sentimen positif yang bisa mendongkrak penguatan rupiah pekan ini.

Secara teknikal, area Rp 15.450/US$ terbukti menjadi support kuat yang menahan penguatan rupiah yang disimbolkan USD/IDR.

Level tersebut merupakan merupakan Fibonacci Retracement 38,2% dan menjadi 'gerbang keterpurukan' bagi rupiah, selama tertahan di atasnya. Terbukti, rupiah terus tertekan setelah menembus level tersebut.

Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv 

Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.

Rupiah sebelumnya terus tertekan sejak menembus ke atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA50).

Rp 15.450/US$ bisa menjadi kunci pergerakan rupiah pekan ini. Jika mampu ditembus ditembus dan bergerak konsisten di bawahnya, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan.

Indikator Stochastic pada grafik harian sudah cukup lama berada di wilayah jenuh beli (overbought), akhirnya turun tetapi masih jauh dari wilayah jenuh jual sehingga ruang penguatan rupiah masih cukup besar.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Grafik: Rupiah 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Sementara stochastic pada grafik 1 jam, yang digunakan memproyeksikan pergerakan harian sudah masuk wilayah oversold, yang membuka peluang penguatan rupiah.

Resisten terdekat berada di kisaran Rp 15.540/US$ - Rp 15.550/US$, jika ditembus rupiah berisiko melemah menuju Rp 15.600/US$.

Sementara support terdekat berada di kisaran Rp 15.500/US$, jika ditembus ada peluang rupiah menuju level kunci Rp 15.450/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[-]

-

Jurus Perry Warjiyo & BI Jaga Rupiah Dari Amukan Dolar AS
(pap/pap)

Sentimen: positif (57.1%)