JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menggandeng perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengembangkan potensi energi dan produksi kilang di Indonesia. Komitmen ini diumumkan saat pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Ada dua perusahaan asal Uni Emirat Arab yang bekerja sama dengan Pertamina, yakni Masdar, perusahaan energi terbarukan terkemuka di dunia dan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC). Penandatanganan komitmen kerja sama tersebut sudah dilakukan sebelumnya beberapa waktu lalu di UEA.
Baca Juga: Kerja Sama Pertamina dengan Perusahaan UEA Diumumkan di Pertemuan Presiden Jokowi dan MBZ
Kerjasama antara Pertamina lewat Pertamina Power and New Renewable Energy (PNRE) dengan Masdar terkait pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Blok Rokan dengan periode perjanjian kerja sama selama 2 tahun yakni mulai 12 November 2022 hingga 2024 mendatang.
PNRE dan Masdar akan bekerja sama untuk memberikan solusi yang reliable dan kompetitif dalam pengembangan PLTS Rokan Phase 2 dan Phase 3 di WK Rokan.
Baca Juga: Menyelaraskan Transisi dan Ketahanan Energi untuk "Net Zero Emission"
"Kerjasama strategis antara Pertamina NRE dengan Masdar ini akan berpotensi mendorong percepatan transisi energi," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Selasa (15/11/2022).
Untuk diketahui, PLTS Rokan Phase 2 sedang dalam studi dengan potensi kapasitas sampai 50 MWp dengan estimasi nilai investasi total USD 47 Juta. Sedangkan PLTS Rokan Phase 3 dengan potensi kapasitas sampai 150 MWp dengan estimasi nilai investasi total 140 Juta USD.
Nicke mengatakan kerja sama ini tidak menutup kemungkinan peluang untuk pengembangan PLTS lainnya di lingkungan Pertamina.
Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!