VIDEO: Asma Nadia Buat Aplikasi Literasi Digital untuk Wadah Penulis Berbakat
Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Asma Nadia menjadi salah satu penulis literasi sukses, yang karya tulisannya kerap dijadikan karya layar lebar dan web series.
Ditengah kesuksesannya, Asma Nadia bersama sang suami, Isa Alamsyah membuat sebuah wadah digital literasi berbentuk aplikasi untuk menampung san mencari penulis yang berpotensi meramaikan industri.
Tak hanya itu saja, wadah digital literasi bernama KBM APP yang dijalani Asma Nadia bersama dengan Isa Alamsyah, juga memberikan pemasukan besar untuk penulis baru.
"Jadi KBM App yang lahir saat pandemi ini bertujuan menjadi wadah untuk siapapun, baik Ibu Rumah Tangga (IRT) dan lainnya, bisa menunjukan kemampuannya menulis yang menghasilkan," kata Asma Nadia ketika ditemui dalam acara Kopdar Nasional KBM App, di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (13/11/2022).
Asma menambahkan, selama dua tahun berjalan, KBM App ini diikuti banyak penulis dengan berbagai latar belakang dan mendapat penghasilan yang luar biasa.
"Jadi selain mereka menuangkan bakatnya menulis, mereka dapat pemasukan. Beberapa diantara mereka ini tuh ada yang dapat penghasilan sampai ratusan juta rupiah," ucapnya.
Alasan penulia novel Surga yang Tak Dirindukan itu membuat KBM App karena ingin memberikan ruang kepada siapapun, untuk memperlihatkan tulisan mereka yang berpotensi dijadikan sebuah novel.
"Karena setiap orang gak semuanya bisa menembus penerbit. Kalau aplikasi semua bisa nulis, baca, dan punya penghasilan dari tulisannya. Jadi memberikan ruang dan peluang bagi penulis muda," jelasnya.
Menurut penulis Emak Ingin Naik Haji ini, semua orang bisa menjadi writer planner di aplikasinya, karena sipenulis menuangkan karyanya, mencari pembaca, sampai menunjukan cara promonya sendiri.
Namun, Asma memiliki aturan penting dalam KBM App, yakni menghindari tulisan berbau pornografi dan porno literasi. Jika ada, ia akan memberikan teguran meras.
"Bagi hasil besar ke penulis ketimbang aplikasinya. Yang terpenting karya mereka aman dan tidak diplagiatkan. Karena ada bebedapa aplikasi diluar, tulisan penulis suka diedit dan translate kemudian disebarluaskan," katanya.
Asma Nadia mengklaim KBM App jadi wadah literasj pertama yang ada di dunia yang membuka ruang bagi penulis berkreasi dan mendapatkan pemasukan sendiri.
"Mudah mudahan ini terus berlanjut sehingga niat literasi kita semakin maju," ujar Asma Nadia. (Arie Puji Waluyo/ARI).
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Sentimen: positif (95.5%)