Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Hyundai
Tokoh Terkait
Jaehoon Chang
G20 Menjawab Misteri Kongsi Raksasa Korea & Boy Thohir
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Agustus kemarin, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menjadi perbincangan hangat. Entitas PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ini bakal menggandeng salah satu raksasa industri asal Korea Selatan untuk menggarap proyek smelter aluminium di Kalimantan Utara.
Hyundai disebut-sebut menjadi mitra strategis ADMR untuk menggarap megaproyek senilai Rp 10,4 triliun tersebut. Konsorsium Hyundai bahkan dikabarkan sudah beberapa kali bertemu dengan perwakilan Grup Adaro.
Namun, belum ada konfirmasi resmi dari perusahaan yang digawangi Garibaldi 'Boy' Thohir kala itu. Manajemen perusahaan hanya menjawab, pihaknya membuka pintu bagi investor luar negeri yang sudah memiliki rekam jejak, pengalaman, teknologi terbaru di industri alumunium.
Ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menjawab rumor tersebut. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, Hyundai memang menjadi investor strategis bersama ADMR.
Kemarin, Minggu (14/11/2022) Hyundai Motor Company (HMC) dan ADMR menandatangani Nota Kesepahaman untuk menjamin pasokan aluminium yang stabil di tengah peningkatan permintaan terhadap aluminium untuk manufaktur otomotif.
Poin-poin kerja sama dalam Nota Kesepahaman ini meliputi produksi dan pasokan aluminium yang diproduksi oleh PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan HMC berhak untuk membeli aluminium yang diproduksi KAI pada tahap awal. Kemudian perjanjian dilanjutkan dengan negosiasi pertama mengenai pembelian aluminium rendah karbon yang diproduksi KAI di masa mendatang (volume offtake yang belum ditentukan pada kisaran sekitar 50 ribu TPA sampai 100 ribu TPA).
"Hyundai Motor Company telah mulai mengoperasikan pabriknya di Indonesia serta aktif bekerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang dimana perusahaan dapat bersinergi dalam industri otomotif ke depannya. Misalnya, dengan berinvestasi di perusahaan patungan yang memproduksi sel baterai," kata Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat menjelaskan, kerja sama ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap proses hilirisasi mineral Indonesia di kawasan industri hijau terbesar dunia yang berlokasi di Kalimantan Utara.
"Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan dan Hyundai Motor Company yang memiliki rekam jejak, pengalaman, dan teknologi mutakhir untuk kendaraan listrik, kami berharap untuk mencapai tanggal operasi komersial (COD) pada kuartal pertama 2025 dan memproduksi aluminium sebanyak 500.000 TPA pada tahap awal," jelas Christian.
[-]
-
Kode Keras Adaro Soal Minat Hyundai di Proyek Aluminium
(dhf/dhf)
Sentimen: positif (88.9%)