WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengamanan ekstra dilakukan Polri guna mengantisipasi adanya gerakan massa yang menolak gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Untuk diketahui, rangkaian kegiatan puncak KTT G20 akan diselenggarakan pada Selasa (15/11/2022) esok dan Rabu (16/11/2022) lusa.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menuturkan, kepolisian telah mendeteksi titik-titik mana saja yang berpotensi adanya gerakan penolakan itu.

"Potensi dari pintu-pintu masuk Bali, khususnya jalur pelabuhan," ujar Dedi, Senin (14/11/2022).

"Guna penebalan pasukan sudah ada di Banyuwangi, Jawa Timur, pelabuhan Bali, dan pelabuhan NTB (Nusa Tenggara Barat)," lanjutnya.

Ia menambahkan, sebanyak 1.500 personel telah disiapkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng beberapa stakeholder lain untuk melakukan pengamanan gelaran G20.

Selain Polri, ada pula TNI, Pemerintah Daerah, seluruh kementerian atau lembaga hingga Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa.

Baca juga: PN Jaksel Tunda Sidang Ferdy Sambo Cs Karena KTT G20, Kejagung Sebut Evaluasi, Ada Yang Ditutupi?

"Stakeholder lainnya tersebut siap mengamankan seluruh giat rangkaian KTT G20 di Bali," kata Dedi.

Antisipasi itu dilakukan setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya mendapat informasi dari pihak intelijen dan TNI akan ada gerakan massa yang menolak KTT G20 di Bali.

"Beberapa waktu yang lalu satuan intelijen, baik dari Kepolisian dari BIN, TNI, dalam hal ini Bais (Badan Intelijen Strategis) melakukan koordinasi setiap hari," ujar Sigit.

Baca juga: Amankan KTT G20 di Bali, Kuda dari Belanda Digunakan Polri untuk Patroli

"Ada beberapa info akan ada gerakan, tapi mudah-mudahan jumlahnya tidak terlalu besar karena kami mengedepankan dialog," sambungnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News