Sentimen
Positif (40%)
14 Nov 2022 : 10.43
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Rupiah Menguat ke Rp14.302 di Tengah Kenaikan Bunga The Fed

14 Nov 2022 : 10.43 Views 4

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Rupiah Menguat ke Rp14.302 di Tengah Kenaikan Bunga The Fed

Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.302 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (17/3) sore. Mata uang Garuda ini naik 9,5 poin atau 0,07 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.312 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.290 per dolar AS sore ini. Angkanya naik dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.311 per dolar AS.

Lalu, mayoritas mata uang di Asia terlihat bergerak menguat. Terpantau, dolar Singapura naik 0,22 persen, won Korea Selatan naik 1,73 persen, peso Filipina yang naik 0,32 persen, rupee India naik 0,55 persen, yuan China naik 0,08 persen, ringgit Malaysia naik 0,11 persen, dan baht Thailand naik 0,52 persen.

-

-

Hanya yen Jepang bergeming dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen.

Di sisi lain, mata uang di negara maju kompak menguat. Terpantau, franc Swiss naik 0,09 persen, dolar Kanada naik 0,15 persen, dolar Australia naik 0,49 persen, poundsterling Inggris naik 0,25 persen, dan euro Eropa naik 0,25 persen.

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar rupiah menguat di tengah kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan perundingan gencatan senjata yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

"Dolar jatuh terhadap mata uang lain setelah The Fed pindah ke kebijakan moneter hawkish tetapi tanpa memberikan kejutan yang lebih keras. Selain itu, harapan untuk kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina juga ikut menenangkan pasar saat ini," kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Kamis (17/3).

Sebagai informasi, The Fed menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,5 persen. Kenaikan suku bunga ini menjadi yang pertama kalinya terjadi sejak 2018.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS sangat kuat dan dipastikan dapat menangani pengetatan moneter tersebut. Lebih lanjut, keputusan tersebut membuat imbal hasil Treasury 10 tahun AS naik ke level tertinggi sejak Mei 2019.

[-]

(fry/sfr)

Sentimen: positif (40%)