JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memprediksi permintaan avtur meningkat 25% selama penyelenggaraan KTT G20 Bali. Untuk itu, Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading melakukan persiapan untuk memastikan layanan dan pasokan energi berjalan aman.
Kesiapan itu di antaranya, memastikan seluruh titik suplai yakni terminal BBM, terminal LPG, dan depot pengisian pesawat udara (DPPU) dalam kondisi optimal.
“Kami memastikan stok di titik suplai dan lembaga penyalur seperti SPBU, outlet LPG, SPBU nelayan, dan pengisian pesawat udara semua stoknya aman,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution di Jakarta, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Momen Erick Thohir Sambut Kedatangan Menlu Rusia Wakili Putin di KTT G20 Bali
Kebutuhan bahan bakar minyak alias BBM dan LPG selama G-20 juga menjadi layanan yang diprioritaskan. Di Bali, Pertamina Patra Niaga menyiagakan seluruh lembaga penyalurnya, di antaranya 205 SPBU reguler, 133 Pertashop, empat SPBU nelayan, tiga SPBU kompak, dan dua titik lembaga penyalur SPBU Satu Harga.
Begitu pula dengan elpiji, 18 stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE), 102 agen elpiji subsidi, dan 22 agen elpiji non subsidi siap memenuhi kebutuhan masyarakat, restoran, dan perhotelan.
Baca Juga: B20 Summit, RI Pasok Gas Bumi dan LNG ke Turki
“Sebelum, saat, dan setelah G-20, akan banyak mobilisasi dan kebutuhan energi di Bali. Kami terus mem-build up stok BBM dan LPG supaya seluruh kebutuhan BBM maupun LPG tercukupi. Seluruh produk BBM dan elpiji kami terus siagakan agar ketahanan stoknya tinggi, mengingat cuaca saat ini juga harus diantisipasi,” kata Alfian.
Selain itu, untuk kebutuhan bahan bakar pesawat atau avtur juga menjadi layanan prioritas. Pertamina Patra Niaga akan melayani kebutuhan avtur pesawat penumpang umum maupun pesawat perwakilan delegasi negara-negara G20.
Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!