JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan indikator pertumbuhan ekonomi makro Indonesia yang masih yang terbaik dibandingkan negara anggota G20.
"Indikator Makro Ekonomi Indonesia juga termasuk yang terbaik di antara negara anggota G20," kata Luhut dalam pidatonya pada acara B20 Summit melalui kanal YouTube B20 Summit Indonesia, Minggu (13/11/2022).
Adapun beberapa indikator yang tumbuh positif pasca-pandemi Covid-19 dan dilanjutkan dengan ancaman resesi global akibat peningkatan inflasi yang tinggi dibeberapa negara.
Baca Juga: Sri Mulyani Akui Belanja Orang Kaya Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertama, dari realisasi investasi yang dikukur secara tahunan (yoy), pada pencatatan sejak Kuartal I hingga kuartal III realisasi investasi mencapai Rp892,4 triliun atau tumbuh 35,3% secara yoy pada periode Januari - September.
Sedangkan untuk realisasi ekspor, Luhut mengatakan Indonesia berhasil surplus selama 29 bulan berturut-turut. Hingga akhir 2022, pemerintah memproyeksikan ekspor Indonesia bisa menyentuh USD292 miliar.
Baca Juga: Menko Luhut: Ekonomi Indonesia Memiliki Kinerja Solid di Antara Negara Sebaya
"Tidak pernah terjadi dalam sejarah kita selalu surplus dalam 29 bulan terakhir, bahkan selama 19 tahun terkahir, jika anda melihat ekspor kita yang tertinggi dalam sejarah tahun lalu itu adalah USD232 miliar, tahun ini, kami yakin kami dapat mencapai sekitar USD293 miliar," kata Luhut
Selanjutnya untuk neraca transaksi berjalan, Luhut mengakui bahwa pada tahun 2019 sempat minus -2,71% terhadap GDP, namun pada kuartal II 2022 Indonesia mencatatkan dua surplus yakni neraca perdagangan dan neraca pembayaran Indonesia (NPI).
Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!