Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak masalah jika KTT G20 15-16 November 2022 di Bali tidak menghasilkan komunike bersama. Hal ini melihat kondisi global yang sedang tidak baik-baik saja.

"Sebenarnya kalau kita lihat jujur belum pernah saya kira G20 situasi dunia se-kompleks sekarang. Kalau pada akhirnya nanti tidak melahirkan leaders komunike, menurut saya ya sudah nggak apa," kata Luhut di Bali Internasional Convention Center, Nusa Dua, Sabtu (2/11/2022).

Menurut Luhut, yang terpenting adalah hasil konkrit dari segi perekonomian berkat pertemuan negara G20 selama di Bali. Diperkirakan kontribusi G20 mencapai US$ 533 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2022.

-

-

"Lebih dari 361 titik yang kita hasilkan, berbagai macam dan itu billion of dollar kalau dihitung dari segi perekonomian baik itu dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang de-carbonisation dan banyak hal lain yang bisa kita capai misalnya untuk membangun kerja sama mangrove restoration, banyak area lain yang saya kira kita cover di sini," ucapnya.

Konsumsi domestik yang didorong oleh rangkaian G20 diperkirakan akan naik sampai Rp 1,7 triliun. Selain itu, manfaat lainnya adalah menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 33 ribu orang.

Di sisa beberapa hari menuju KTT G20, Luhut memandang masih ada waktu agar bisa mencapai komunike bersama. Ini menjadi momentum bersejarah di Indonesia karena baru akan digelar 20 tahun lagi dari sekarang.

"Kita masih berharap ada beberapa waktu ke depan mungkin ada komunike yang bisa keluar, tapi kalau tidak ya itu lah keadaannya, tapi paling tidak selama pertemuan ini kita bisa membuat suasana lebih baik," tandasnya.