Sentimen
Positif (88%)
11 Nov 2022 : 22.31

Sejauh Mana China akan Membantu Rusia?

12 Nov 2022 : 05.31 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Sejauh Mana China akan Membantu Rusia?
Jakarta, CNN Indonesia --

China akan membantu Rusia dalam mengatasi sanksi ekonomi berat yang diberikan negara barat di tengah invasi ke Ukraina. Sanksi itu berupa pembekuan aset hingga penarikan perusahaan internasional.

Mengutip CNBC, Rabu (16/3), Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov menuturkan kemitraannya dengan China akan membantu mempertahankan ekonomi Rusia di tengah pemberian sanksi tersebut.

Menanggapi hal itu, Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan Gedung Putih telah memperingatkan China akan menerima konsekuensi jika rencana membantu Rusia dijalankan.

-

-

Siluanov merujuk pada pembekuan aset yang dipimpin AS pada hampir setengah dari cadangan bank sentral Rusia yaitu US$300 miliar dari $640 miliar emas dan mata uang asing yang telah dikumpulkannya sejak gelombang sanksi Barat sebelumnya pada 2014.

Saat ini, cadangan yang tersisa adalah emas dan yuan China, yang secara efektif menjadikan sumber devisa potensial utama China-Rusia untuk menopang nilai tukar rubel.

Terkait peringatan AS, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Eropa bahwa China bukan pihak yang mengalami krisis dan memiliki hak untuk melindungi kepentingannya.

Peneliti Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri Maximilian Hess mengatakan China bisa membantu Rusia untuk mengembalikan ekonominya.

Secara teori, jika China memutuskan untuk membuka jalur pertukaran penuh dengan Rusia, menerima rubel sebagai pembayaran untuk apa pun yang diperlukan, termasuk impor penting seperti suku cadang teknologi dan semikonduktor, negeri Tirai Bambu itu bisa menggantikan posisi barat di sektor ekonomi Rusia.

"Tetapi mereka akan mempertaruhkan sanksi sekunder besar pada diri mereka sendiri, perdagangan besar yang diperbarui dan perang sanksi dengan AS dan Barat juga," kata Hess. Apalagi, saat ini ekonomi China juga mengalami ketidakpastian akibat covid 19 dan meningkatnya inflasi di negara itu.

Namun, China diketahui memang memiliki aliansi lama dengan Rusia dan dapat mengambil manfaat dari posisinya. Bahkan, sebelum invasi Rusia ke Ukraina, China dan negeri Beruang Merah itu telah mengumumkan kerjasama strategis tanpa batas. Ini dimaksudkan untuk melawan pengaruh AS.

Pemerintah China memang merasa prihatin dengan konflik yang terjadi di Ukraina. Namun, pihaknya menolak untuk mengutuk atau menyebut apa yang dilakukan Rusia sebagai invasi.

Kepala ekonom Berenberg Bank Holger Schmieding menuturkan sikap China untuk membantu Rusia akan sangat menguntungkan negeri Tirai Bambu itu. Sebab, dengan kerjasama tersebut, China bisa membeli minyak, gas, dan komoditas lain Rusia dengan harga diskon, mirip dengan apa yang telah dilakukan dengan Iran.

Menurutnya, sejauh mana langkah kepemimpinan China untuk mendukung Rusia akan menjadi kunci dalam masa depan ekonomi Rusia. China adalah pasar ekspor utama Rusia setelah Uni Eropa.

Badan Bea Cukai China mencatat perdagangan antara China dan Rusia mencapai rekor tertinggi US$146,9 miliar pada 2021, naik 35,9 persen (yoy).

Kemudian, Ekspor Rusia ke China bernilai US$79,3 miliar pada 2021, dengan minyak dan gas menyumbang 56 persen dari itu. Impor China dari Rusia melebihi ekspor lebih dari US$10 miliar tahun lalu.

"Rusia dapat menggunakan China dari waktu ke waktu sebagai pasar alternatif yang lebih besar untuk ekspor bahan mentahnya dan saluran untuk membantu menghindari sanksi Barat," kata Schmieding.

Tetapi bagi kedua negara dengan persepsi sejarah yang sangat berbeda, kerja sama itu kemungkinan besar tidak akan bertahan lama.

Schmieding menambahkan, aliansi kuat ekonomi G-7, yang terdiri dari AS dan mitra Eropa dan Asianya, dapat memberikan sanksi sekunder yang keras pada entitas mana pun yang mendukung Rusia.

Namun, fakta bahwa ekonomi China adalah yang terbesar kedua di dunia dan merupakan bagian penting dari rantai pasokan global juga akan berdampak pada pasar global jauh lebih besar daripada yang dilakukan Rusia.

Setiap langkah untuk memberi sanksi kepada China akan berarti efek global yang jauh lebih besar, dan kemungkinan kerugian ekonomi bagi Barat juga.

[-]

(dzu/sfr)

Sentimen: positif (88.9%)