Jakarta, CNN Indonesia --

Twitter menyatakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak diizinkan lagi menggunakan Twitter meski mencalonkan dan memenangkan kursi kepresidenan AS lagi.

Kepala Keuangan Twitter Ned Segal menegaskan bahwa larangan terhadap Trump bersifat permanen alias seumur hidup. Sehingga, Trump tidak mungkin lagi memiliki akun di Twitter.

"Ingat, kebijakan kami dirancang untuk memastikan bahwa orang-orang tidak menghasut kekerasan, dan jika ada yang melakukan itu, kami harus menghapus mereka dari layanan dan kebijakan kami tidak mengizinkan orang untuk kembali," ujar Segal saat diwawancara CNBC.

-

-

[Gambas:Twitter]

Segal menyampaikan bahwa kebijakan Twitter melarang orang secara permanen berlaku bagi semua pihak. Selain Trump yang merupakan mantan Presiden AS, kebijakan itu juga bisa berlaku bagi politisi yang masih aktif hingga pengusaha yang melarang kebijakan Twitter.

Melansir CNN, pertanyaan terhadap Segal muncul di tengah persidangan pemakzulan Trump di Kongres. Jika dibebaskan, Trump tidak akan dilarang mencari kursi kepresidenan atau kantor federal lainnya.

Twitter diketahui mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni menutup akun Trump setelah beberapa pendukungnya menyerbu Capitol AS. Pada saat itu, Twitter mengatakan secara permanen menangguhkan akun Trump karena kicauannya berpotensi menimbulkan aksi kekerasan lebih lanjut di AS.

Selain Twitter, Facebook juga diketahui telah melarang Trump mengunggah sesuatu hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Sedangkan YouTube membatasi saluran video milik Trump.

(jps/DAL)

[-]