Jakarta, CNN Indonesia -- Memanaskan mesin sebelum bepergian seakan menjadi ritual khusus yang dilakukan para pemilik kendaraan. Dalam tahap tersebut pun tidak sedikit dari pemilik kendaraan kerap memainkan pedal gas. Dan tak sedikit yang beranggapan memainkan pedal gas dapat meningkatkan suhu panas mesin lebih cepat.

Kepala Bengkel Daihatsu Pangeran Jayakarta Dolf Valentino menegaskan cara itu tidak benar, terlebih diterapkan pada kendaraan-kendaraan keluaran terbaru yang sudah dilenglapi asupan bahan bakar injeksi.

Ia menjelaskan, saat ini kendaraan terbaru sudah dilengkapi dengan alat bernama thermostat yang berfungsi sebagai alat untuk mengatur panas dalam kisaran suhu tertentu. Alat itu juga dapat menjaga temperatur mesin agar stabil baik kecepatan rendah maupun tinggi.

"Thermostat juga dapat menaikkan suhu mesin secara cepat dengan jalan sedikit menahan aliran air pendingin saat mesin berputar," kata Dolf kepada CNNIndonesia.com.

Menurut Dolf, gesekan yang ada di mesin akan menimbulkan panas. Dan rambatan panas akan membuat suhu air meningkat dan thermostat akan membuka dengan suhu yang ada dan menutup sesuai suhu yang ada di mesin.

Praktis, seperti dijelaskan Dolf setelah mesin menyala cukup didiamkan satu sampai dua menit. Dalam rentan waktu tersebut mesin dapat mencapai temperatur suhu yang pas untuk dijalankan.

Sementara itu Kepala Bengkel Nissan- Datsun Ade Haryawan juga berpendapat sama. Dikatakan Ade, pola memainkan pedal gas saat memanaskan mesin bukan menjadikannya cepat panas, melainkan boros bahan bakar.

"Sebenarnya kan orang bilang agar tempratur mesinnya siap. Kalau mobil dulu tidak pakai sensor atau semacamnya, makanya sedikit perlu (digas-gas). Jadi kaya mitos juga sih, tapi ya ujung-ujungnya ke efisiensi juga," jelas Ade.

Teknisi dari dua bengkel resmi telah menyatakan bahwa memanaskan mesin mobil tidak diperlukan karena mobil modern sudah dilengkapi dengan teknologi yang akan membuat mesin mobil berputar dengan sendirinya hingga mencapai suhu tertentu. (mik/mik)