Infografis perjalanan 30 tahun Emirates di Indonesia. (ANTARA/HO-Istimewa)

Elshinta.com - Maskapai penerbangan internasional, Emirates, menunjuk Mohammad Al Attar sebagai country manager baru untuk Indonesia pada awal November 2022.

Dengan pengalaman hampir satu dekade bersama Emirates, Al Attar akan memantau pelayanan Emirates di Indonesia, termasuk dalam penjualan dan layanan penerbangan untuk pelanggan, kargo, manajemen maupun operasi bandar udara.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan tim Indonesia untuk meningkatkan kesuksesan selama 30 tahun terakhir di Indonesia, yang merupakan salah satu pasar utama kami di kawasan," kata Al Attar dalam pernyataan terkait penugasannya di Jakarta, Rabu.

Al Attar yang memulai karir di Emirates sebagai manajer komersial di UEA pada 2014 juga menantikan adanya kolaborasi dengan mitra untuk mendukung pertumbuhan pasar dan mempromosikan Dubai sebagai destinasi bagi pelanggan Emirates untuk berlibur maupun berbisnis di kawasan.

Sebelum bertugas di Indonesia, Al Attar merupakan country manager Emirates untuk Malaysia. Ia juga pernah menjabat sebagai country manager di Uganda pada 2016-2017, UAE pada 2017-2018 dan Siprus pada 2018-2019.

Penunjukkan Al Attar ini bertepatan dengan peringatan 30 tahun Emirates beroperasi di Indonesia. Emirates merupakan salah satu maskapai pertama yang menghubungkan Jakarta dan Timur Tengah ketika mengenalkan layanan melalui Singapura dan Kolombo pada 1992.

Kemudian, Emirates yang tercatat telah mengoperasikan lebih dari 49.000 penerbangan dan membawa lebih dari 9 juta penumpang antara Indonesia dan Dubai memulai penerbangan harian nonstop Jakarta-Dubai sejak 2008, diikuti penerbangan Denpasar-Dubai pada 2015.

Komitmen Emirates di Indonesia tidak hanya sebatas dalam menghubungkan pelanggan melalui udara, tetapi juga transportasi kargo udara untuk muatan penting selama pandemi seperti peralatan medis, masker, sarung tangan karet, dan vaksin COVID-19, yang membantu masyarakat dan mempertahankan siklus bisnis.

Sejak 2022, Emirates juga telah membawa lebih dari 12 juta ton kargo dari Indonesia, termasuk komoditas seperti sepatu, garmen, elektronik, dan buah-buahan segar, serta secara konsisten turut memulihkan permintaan perjalanan saat pembatasan mulai longgar.