Pemerintah Indonesia Trauma Pembekuan FIFA 2015
CNNindonesia.com Jenis Media: Sport
Menpora Zainudin Amali mengisyaratkan Pemerintah Indonesia trauma dengan pembekuan FIFA pada 2015 silam setelah memilih tidak banyak mendesak PSSI dalam Tragedi Kanjuruhan.
Penyelesaian Tragedi Kanjuruhan yeng menewaskan 135 orang membuat banyak pihak menggelar investigasi dan memberikan sejumlah tuntutan dan desakan.
Mulai dari kepolisian, tim gabungan Aremania, TGIPF, hingga Komnas HAM. Terakhir Komnas HAM merekomendasikan agar PSSI menghentikan aktivitas dan mengutamakan menggelar sertifikasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan agar Tragedi Kanjuruhan tidak terulang.
Selain membekukan aktivitas, Komnas HAM juga meminta PSSI mengkaji ulang kerja sama dengan pihak sponsor serta kepolisian agar lebih mengutamakan keselamatan.
Terkait rekomendasi Komnas HAM sikap Kemenpora selaku pemerintah tetap sama, tidak ingin ikut campur urusan PSSI. Menurut Zainudin Amali, pemerintah trauma dengan pembekuan FIFA terhadap sepak bola Indonesia pada 2015 silam.
"Pemerintah tak akan intervensi federasi. Pemerintah tak akan ikut campur urusan internal federasi," ujar Menpora Amali.
[-]
"Kita pernah dibekukan [pada] 2015, disanksi FIFA bahkan dikeluarkan dari FIFA. Kita tak mau itu [terjadi lagi]. Dulu kejadian karena pemerintah intervensi," ucap Amali menambahkan.
Mengenai transformasi sepak bola yang jadi rekomendasi TGIPF sebagai 'tangan' pemerintah dalam penuntasan Tragedi Kanjuruhan, Zainudin Amali lebih berharap pada inisiatif PSSI.
"Jadi kami tetap memberikan kesempatan kepada federasi untuk melakukan transformasi secara internal dan silakan jalankan. Tapi kita tak masuk dalam urusan federasi," kata Menpora.
(sry/rhr)Sentimen: negatif (99.8%)