Sentimen
Positif (98%)
9 Nov 2022 : 16.06
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Netizen Keluhkan Ada Kutu di Beras Bansos

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

9 Nov 2022 : 16.06
Netizen Keluhkan Ada Kutu di Beras Bansos
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga DKI Jakarta bernama Alexander Matius mengeluhkan kualitas beras yang dia dapat dari program bantuan sosial (bansos) untuk penanganan Covid-19 tidak wajar karena terdapat kutu.

Keluhan tersebut pertama kali ia ungkapkan pada akun Twitter @alexandermatius, Senin (8/2). Hingga Selasa (9/2) pukul 21.20 WIB, cuitan itu telah mendapat 12,4 ribu retweet, 30,1 ribu suka, dan 862 balasan.

"Beras bansos kayak gimana? Nih kayak gini. Gak kecampur apapun, warnanya beda. Tiap hari juga harus dijemur buat ngilangin kutunya," cuit Alexander.

-

-

"Udah emang keparat itu yang korupsiin bansos. Mau satu orang atau satu organisasi ikutan, yang terlibat sama yang restuin, emang bukan manusia," lanjutnya. 

[Gambas:Twitter]

Alexander tidak bisa memastikan sumber beras apakah dari bantuan pemerintah pusat atau pemerintah provinsi DKI Jakarta. Ia menyatakan beras itu merupakan bantuan yang diterima ibunya yang berdomisili di Jakarta Pusat, sekitar akhir tahun lalu.

"Nah, itu pastinya lupa [sumber bantuan] karena berasnya kecampur-campur. Ibu saya yang handle. Ketika bantuan itu disalurkan, Ibu saya orang pertama tahu, kemudian Ibu saya simpan. Dan jadinya sudah tercampur. Ketika sudah dapat, ya, langsung ditaruh," imbuhnya.

Beras tersebut, tutur Alexander, disimpan di lemari untuk beberapa waktu lamanya. Ketika hendak dimasak, terang dia, terdapat kutu pada beras sehingga harus dijemur terlebih dahulu.

"Kemarin kebetulan baru pertama dapat beras yang lumayan trouble. Sebelum-sebelumnya kita makan beras bansos juga tapi saya enggak terlalu merhatiin yang signifikan itu. Kalau yang kemarin itu memang harus dikeluarin karena ada kutu, dijemur dan segala macemnya," tandasnya.

CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah dan Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen FPM) Kementerian Sosial, Asep Sasa Purnama untuk mengonfirmasi temuan tersebut. Namun, hingga berita ini ditulis, belum diperoleh jawaban dari yang bersangkutan.

(ryn/fea)

[-]

Sentimen: positif (98.3%)