Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: ikan hias
Kab/Kota: Surabaya
Kasus: covid-19
BKIPM Jambi catat ekspor udang belalang Rp216,49 miliar
Elshinta.com Jenis Media: Nasional
Petugas BKIPM Jambi saat memeriksa jenis udang belalang sebelum di ekspos.(ANTARA/nanang mairiadi)
Elshinta.com - Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) mencatat mulai dari Januari hingga Oktober 2022, nilai ekspor udang belalang (harpiosquilla raphidea) dari Provinsi Jambi mencapai Rp216,49 miliar.
"Udang belalang merupakan salah satu potensi ekspor tertinggi perikanan saat ini di Provinsi Jambi, dimana udang yang banyak didapati di Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Timur kini menjadi primadona ekspor dari Jambi," kata Kepala Stasiun BKIPM Jambi, Piyan Gustaffiana, di Jambi Selasa.
BKIPM Jambi mencatat saat ini sudah ada sebanyak 2.886 kali pengiriman dengan jumlah mencapai 3.092.827 ekor atau dengan berat capai 309.283 Kilogram dengan nilai Rp216,49 miliar.
Selain mencatat ekspor udang belalang ke luar negeri, BKIPM Jambi juga mencatat ada pengiriman komoditas ikan lainnya di dominasi dari pengiriman domestik atau antar daerah sebanyak 12.699.133 ekor per Oktober 2022 atau meningkat sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu.
"Melihat data per Oktober 2022, frekuensi pengiriman domestik dari Provinsi Jambi sebanyak 14.397 kali," kata Piyan.
Dia menyebutkan pengiriman domestik komoditas ikan ini di dominasi ke wilayah Jakarta. Kemudian juga dikirim di wilayah Batam, Surabaya dan Jawa Timur dimana ada beberapa jenis ikan dari Provinsi Jambi yang banyak diminati oleh pelaku usaha di luar daerah selain udang belalang dan ikan hias dan ikan bibit seperti benih ikan patin, ikan nila ikan seluang, ikan mas dan ikan lele.
Pengiriman domestik dari Jambi paling banyak disumbang oleh udang belalang sekitar 20 persen karena untuk di konsumsi. Sedangkan benih ikan juga banyak untuk budidaya ikan di luar daerah.
Piyan juga menambahkan pengiriman domestik komoditas ikan ini berbanding terbalik dengan pengiriman ekspor dari Provinsi Jambi, pasalnya pengiriman ekspor komoditas ikan menurun hampir 50 persen yakni hanya sekitar 9.050 ekor dibandingkan dengan tahun sebelumnya bisa mencapai 18 ribu.
"Banyak faktor yang menjadi penyebab menurunnya ekspor ikan dari Provinsi Jambi ini salah satunya seperti peralihan masa pandemi Covid-19 dan tingginya biaya pengiriman," katanya.
Sentimen: positif (64%)