Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19, PHK
Tokoh Terkait
Raksasa Teknologi Bergantian PHK Massal, Ini Daftarnya
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang tahun ini, banyak perusahaan teknologi yang memutuskan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Tak terkecuali sejumlah raksasa teknologi dunia dengan jumlah yang tak sedikit.
Beberapa dari perusahaan tersebut adalah Meta dan Twitter. Untuk nama terakhir, PHK terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Elon Musk resmi menjadi pemilik perusahaan setelah membelinya senilai US$44 miliar.
Berikut daftar perusahaan besar dunia yang memangkas jumlah pegawainya, dirangkum Rabu (9/11/2022):
1. Meta
Menurut sebuah laporan Wall Street Journal, induk perusahaan Facebook ini melakukan PHK pada ribuan karyawannya. CNBC Internasional mencatat kebijakan ini jadi yang terbesar untuk Meta dalam sejarahnya.
Sebagai informasi, Meta memiliki 87 ribu pegawai per bulan September lalu. Meta sendiri menolak mengomentari laporan tersebut, juru bicara perusahaan hanya merujuk pada komentar CEO Mark Zuckerberg beberapa waktu lalu soal fokus perusahaan.
"Pada 2023, kami akan memfokuskan investasi pada sejumlah kecil area pertumbuhan prioritas tinggi," kata Zuckerberg. "Artinya sejumlah tim akan tumbuh secara bermakna, tetapi sebagian besar tim lain akan tetap datar atau menyusut selama tahun depan. Secara agregat, kami berharap untuk mengakhiri tahun 2023 dengan ukuran yang kira-kira sama, atau bahkan organisasi yang sedikit lebih kecil dari kami saat ini."
2. Twitter
Kabarnya setengah dari jumlah pegawai Twitter atau 3.750 orang diberhentikan pada hari Jumat lalu. AFP melaporkan sebuah email perusahaan berisi nasib karyawan akan dikabarkan melalui email pada awal kerja.
Pemangkasan jumlah karyawan juga terjadi bukan hanya di kantor pusat, namun beberapa negara lain termasuk Indonesia. PHK ini dialami juga oleh sejumlah eksekutif Twitter termasuk Parag Agrawal yang sebelumnya menduduki posisi CEO.
Namun berdasarkan laporan Bloomberg, Twitter meminta beberapa orang yang terdampak PHK untuk kembali akibat pemberhentian karena salah pecat.
3. Microsoft
Pada Oktober lalu, laporan Axios menyebutkan perusahaan ini juga melakukan PHK berjumlah 1.000 karyawan. Menurut laporan 30 Juni 2022, karyawan Microsoft dikabarkan sebanyak 221 ribu orang artinya ada sekitar 1% pegawai yang terdampak PHK.
"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara reguler dan melakukan penyesuaian struktural. Kami akan terus berinvestasi di bisnis kami dan menambah pegawai di area kunci dalam tahun-tahun ke depan," kata juru bicara Microsoft kepada Axios.
Pada bulan Juli, menurut Bloomberg, Microsoft telah mengumumkan melakukan penyesuaian peran dan grup bisnis setelah akhir tahun fiskal (per 30 Juni 2022).
4. Amazon
Nama lainnya yang melakukan PHK massal adalah Amazon. Kabarnya jumlah pegawai yang dirumahkan adalah 99 ribu dan mengurangi total pegawai Amazon kini menjadi 1,52 juta orang.
PHK ini terjadi setelah Amazon memperkerjakan dua kali lipat orang dalam beberapa tahun terakhir. Yakni dikarenakan kebutuhan staf gudang dalam memenuhi permintaan pelanggan.
5. Shopify
Shopify juga salah satu perusahaan yang melakukan perekrutan pekerja pada 2020 lalu. Penyebabnya adalah raksasa e-commerce itu mengalami pertumbuhan jumlah toko serta restoran yang berpindah ke ranah online setelah lockdown akibat Covid-19 melanda banyak negara dunia.
Namun Shopify memutuskan melakukan PHK pada 1.000 orang pekerjanya. CEO Tobi Lutke mengakui salah melakukan perhitungan lamanya ledakan e-commerce karena pandemi akan berlangsung.
[-]
-
E-commerce Raksasa Pesaing Amazon PHK 1.000 OrangSentimen: netral (66.7%)