Raup Rp 828 M dari IPO, Produsen Masker OneMed Mau Merger-Akuisisi
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
PT Jayamas Medica Industri Tbk atau OneMed resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11). Perusahaan di bidang usaha manufaktur alat kesehatan, alat kesehatan elektromedik, alat diagnostik, antiseptik dan disinfektan, serta perbekalan kesehatan rumah tangga lainnya ini memakai kode saham OMED dalam perdagangan sahamnya.
Dalam penawaran umum perdana saham (Intitial Public Offering/IPO), OneMed melepas 4.058.850.000 saham kepada publik. Besaran saham yang ditawarkan setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham (IPO).
Direktur Operasi OneMed, Leonard Hartanto mengemukakan selama masa penawaran umum 2-4 November 2022, OneMed mendapatkan minat positif dari para investor.
"Kami bersama dengan underwriter mematok harga IPO sebesar Rp 204 per saham untuk dalam hajatan IPO. Seluruh saham yang ditawarkan terserap dengan baik, hasil tersebut menunjukkan antusias investor yang luar biasa. OneMed berhasil meraup dana segar sejumlah Rp 828,005 miliar", ungkap Leonard dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022).
Dalam IPO ini, OneMed menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters) serta AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasihat keuangan (financial advisor). OneMed telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Oktober 2022.
Leonard juga menyampaikan bahwa IPO ini merupakan aksi yang dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan dalam pengembangan usaha. Dengan begitu, target OneMed untuk menjadikan produk-produk alat kesehatan buatan Indonesia diharapkan menjadi tulang punggung ketahanan dan kedaulatan Kesehatan Bangsa Indonesia dan pada akhirnya dapat bersaing dengan produk dari luar di kancah internasional dapat terealisasi dengan baik.
OneMed akan menjelajahi peluang merger dan akuisisi di tengah industri peralatan medis Indonesia yang sangat terfragmentasi dan juga mencari kemitraan strategis serta menjalin kerja sama dengan pemain peralatan dan pasokan medis global.
"Kami mencari peluang-peluang baru dalam pasar industri alat kesehatan di Indonesia yang sangat beragam. Tentu saja strategi itu juga mempertimbangkan sejumlah kriteria, seperti teknologi yang digunakan, paten dan tingkat keahlian, kemitraan dan aliansi serta peluang akuisisi," ungkap Leonard.
Berbekal infrastruktur terintegrasi Onemed, pertumbuhan pesat industri alat dan perbekalan kesehatan di Indonesia serta gencarnya dukungan pemerintah kepada produsen dan pemasok alat kesehatan lokal, Perseroan yakin dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan menjadi market leader industri dengan mengedepankan nilai-nilai Perusahaan, yakni Terdepan, Kualitas, Inovatif, dan Terpercaya.
Sejalan dengan mencari kemitraan strategis, OneMed juga berupaya untuk membuat kontrak lisensi dengan pemegang paten alat kesehatan yang dapat memungkinkan untuk melakukan produksi di Indonesia.
Selain itu, menurut Leonard, tujuan OneMed melakukan IPO adalah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas OneMed agar memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.
Penggunaan Dana IPO di halaman berikutnya.
Sentimen: positif (99.8%)