Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Keuangan AirNav Hendroyono mengatakan, industri penerbangan Indonesia akan mulai kembali normal pada 2024 mendatang. Saat ini dunia penerbangan perlahan sudah menunjukkan perbaikan seiring dengan pandemi yang makin kondusif.

Hendroyono menjabarkan, kinerja AirNav sendiri sengat bergantung dari industri penerbangan Indonesia. Saat dunia penerbangan terkoreksi pada 2020-2021, kinerja perseroan pun ikut menurun.

"Kinerja kalau kita lihat minus dibanding 2017-2018-2019 yang positif. 2022 (pandemi) sudah usai, meningkat. Kinerja juga tapi 2019 recover ini 66%. 2023 estimasi 80% dan kembali normal 2024. 2022 sudah membaik 66-70% dari kondisi normal," ungkapnya di gedung DPR RI Jakarta, Senin (7/11/2022).

-

-

Hendroyono mengungkapkan, kinerja kas perseroan saat ini masih positif meskipun sebelumnya terkikis pada 2020-2021. "Airnav menggunakan dana sisa kas untuk investasi alat yang sangat kritis di dunia penerbangan," imbuhnya

"Rasio keuangan 2019 cukup baik, tapi masuk 2020-2021 kondisi penerbangan jelek. Akibatnya pendapatan turun drastis dan rasio otomatis otomatis nggak baik. 2022 membaik tp ga posisi sama kayak 2019," jelasnya.

Hendroyono memaparkan, salah satu kontribusi perseroan kepada pemerintah berperan sebagai juru pungut Penerimaan Negara Bukan Pakak (PNBP). Pendapatan airnav yang dibebankan ke airlines sebesar 10-15% kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sementara sebesar 4% diberikan kepada BMKG.

[-]

-

Di Dubai Erick Ketemu Bos Emirates, Jadi Investor Garuda?
(rob/ayh)