Sentimen
Positif (97%)
7 Nov 2022 : 19.56
Informasi Tambahan

BUMN: Perum BULOG

Event: Ramadhan

Kab/Kota: Kelapa Gading

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait

Wapres Larang Pengusaha Ekspor Bahan Pangan Jika Stok di RI Kurang

8 Nov 2022 : 02.56 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Wapres Larang Pengusaha Ekspor Bahan Pangan Jika Stok di RI Kurang
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin melarang pelaku usaha untuk melakukan ekspor bahan pangan jika kebutuhan dalam negeri belum mencukupi.

"Saya berharap pada pengusaha supaya jangan melakukan ekspor sepanjang ada kebutuhan dalam negeri atau kebutuhan dalam negeri belum tercukupi. Termasuk selain beras juga migor dan lain lain sebagainya," ujarnya dalam konferensi pers di Gudang Perum Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (11/3).

Ma'ruf juga meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk membenahi masalah distribusi pangan.

-

-

Imbauan itu diminta agar tidak terjadi keterlambatan atau kemacetan distribusi.

"Kalau ini tersendat termasuk juga kalau ada keterlambatan. Ini segera di urai supaya tidak ada kemacetan," imbuhnya.

Selain itu, ia juga meminta agar Kemendag dan Bapanas bisa menjaga kestabilan harga. Terlebih selama Ramadhan dan Idul Fitri.

"Saya harap juga soal stabilitas jangka pendek terutama menjelang Lebaran, ini jangan sampai ada ketidakstabilan harga karena itu perlu dijaga," kata Ma'ruf.

Lebih lanjut, ia juga meminta penegak hukum untuk memberikan sanksi tegas kepada para spekulan yang sengaja menimbun stok pangan.

[-]

"Saya harapkan supaya dilakukan penegakan hukum yang tegas terhadap para spekulan yang menimbun komoditas sehingga kebutuhan masyarakat jadi terganggu," ujarnya.

Sebagai informasi, hari ini Ma'ruf Amin berkunjung ke gudang Bulog guna memastikan pasokan beras aman dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri.

Dari kunjungannya, ia memastikan pasokan beras terjamin.

"Dari laporan itu sudah cukup dan bahkan juga prosesnya untuk memperbaiki mutu dari proses dilakukan di sini tidak ada beras yang jelek. Ini jadi beras yang baik" jelas Ma'ruf.

(mrh/agt)

Sentimen: positif (97.7%)