Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Kab/Kota: Karet, Duren Tiga
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Sopir Ambulans Lihat Lubang Bekas Luka Tembak di Jenazah Brigadir Yosua, Wajah Ditutupi Masker
Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ahmad Syahrul Ramadhan, sopir ambulans pembawa jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, melihat luka tembak di tubuh almarhum.
Kesaksian itu disampaikan Ahmad Syahrul, di persidangan atas terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Kuwat Maruf, dan Bripka Ricky Rizal, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).
Awalnya, Syahrul menceritakan dirinya mendapatkan kiriman lokasi dari kantornya, untuk menjemput jenazah, pada 8 Juli 2022 sekitar pukul 19.13 WIB. Lalu, dia pun bergegas menuju lokasi dari Tegalparang menuju Kompleks Polri Duren Tiga.
Setibanya di sana, Syahrul bertemu orang tidak dikenal mengetuk kaca mobilnya. Lalu, orang tak dikenal itu pun mengarahkannya untuk masuk ke Kompleks Polri Duren Tiga.
"Beliau naik motor, masuk Kompleks ada gapura di situ, ada anggota Provos, lalu saya disetop mau ke mana dan tujuan apa."
"Lalu saya jawab, permisi, saya dapat arahan untuk jemput titik lokasi, saya kasih unjuk lihat."
Baca juga: Ancaman Hukuman di Bawah 5 Tahun, Tersangka Kasus Kericuhan Konser Berdendang Bergoyang Tak Ditahan
"Katanya, ya sudah masuk aja lurus, minta tolong sirine dan protokol ambulansnya dimatikan," ungkap Syahrul dalam persidangan.
Setelah di rumah Ferdy Sambo, dia pun diminta memarkiran kendaraannya di garasi. Lalu, dia mengeluarkan tandu yang langsung dibawan ke dalam rumah.
"Sampai di dalam rumah saya kaget karena ramai, dan banyak juga kamera," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Orang Jadi Tersangka Kericuhan Konser Berdendang Bergoyang, Inisial HA dan DW
Menurut Syahrul, dia sempat bertanya perihal siapa yang perlu dievakuasi di dalam rumah.
Dia pun kaget setelah melihat ada jenazah di bawah tangga dengan kondisi berlumuran darah.
"Saya terkejur di samping tangga ada jenazah. Masih tergeletak berlumuran darah," bebernya.
Baca juga: Jajaki Koalisi, PDIP Sadar Presiden Terpilih Harus Pastikan Efektivitas Pemerintahan di Parlemen
Syahrul menuturkan, pihaknya langsung diminta memeriksa nadi jenazah, yang belakangan diketahui merupakan Brigadir Yosua. Hasilnya, Brigadir Yosua tidak lagi dalam kondisi bernyawa.
"Saya disuruh salah satu anggota untuk cek nadinya pakai sarung tangan karet."
"Kemudian, lalu saya pastikan tidak ada nadinya. Lalu saya bilang ke bapak-bapak lokasi, izin pak, sudah tidak ada. Pasti mas? pasti pak," paparnya.
Baca juga: PDIP Berpotensi Gabung KIB, Duet Ganjar-Airlangga Dinilai Bakal Dapat Restu Jokowi Total
Syahrul juga sempat memeriksa jenazah Brigadir Yosua. Saat itu, dia melihat jenazah Brigadir Yosua masih memakai masker berwarna hitam dengan luka tembak.
"Saya lihat ada luka tembak di badan. Ada bolongan di dada sebelah kiri kalau tidak salah."
"Posisinya terlentang memakai baju berwarna putih, dan wajahnya ditutupi masker," tuturnya. (Igman Ibrahim)
Sentimen: negatif (100%)