JAKARTA - Presiden RI ke-lima, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa Presiden pertama RI Soekarno mendorong terciptanya kesetaraan negara di dunia saat era 1955 dengan pergerakan Konfrensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok.
Megawati kemudian menceritakan perbicangan antara dirinya dengan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George Bush, Jr terkait rencana negara adidaya itu menyerang Irak di bawah kepemimpinan Saddam Hussein.
(Baca juga: Teguran Keras dari Megawati, Ganjar Dapat Sanksi dari PDIP Gegara Siap Nyapres)
Kisah itu disampaikan Megawati saat menjelaskan pentingnya ide membangun tata dunia baru yang disampaikan Proklamator RI Soekarno, serta kebutuhan reformasi di PBB.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan secara virtual dalam opening ceremony acara 'Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective', di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Dia lalu memberi contoh bagaimana dialognya dengan Presiden Amerika George W. Bush, Jr.
Bush mengatakan saat itu akan menyerang Irak dengan cara kilat. Megawati menjawab AS seharusnya mendapatkan izin dari PBB. Megawati lalu mempertanyakan maksud serangan kilat oleh AS ke Irak.
“Yang namanya kilat itu apa ya kalau dari strategi militer?" itu yang saya tanya. ‘Satu jam kah, satu hari kah, seminggu kah, sebulan kah?’ Jadi kata Presiden George Bush pada saya, katanya begini, ‘Kamu itu kok pintar ya Mega’. Saya diam saja, terus saya tanya, "kok kamu bilang begitu?" beber Megawati.
“Saya kan mesti tahu dong, ini juga karena saya harus juga berbicara mengenai Pancasila dan juga dengan Dasa Sila Bandung-nya, karena saya berkewajiban sebagai Presiden Republik Indonesia, karena saya tidak setuju bahwa sebuah negara akan melakukan sebuah penyerangan. Itu kayanya idenya seperti zaman Jerman mengatakan Blitzkrieg, perang cepat. Saya pikirnya begitu.”