Sentimen
Negatif (99%)
7 Nov 2022 : 10.19
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Wuhan, Shanghai

Kasus: covid-19

Harga Gas Alam Jeblok 8%! Batu Bara Diramal Merosot Pekan Ini

7 Nov 2022 : 17.19 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Harga Gas Alam Jeblok 8%! Batu Bara Diramal Merosot Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara diperkirakan belum akan membaik ke depan. Melemahnya permintaan dari China serta melandainya harga gas akan menekan harga pasir hitam.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (4/11/2022), harga batu bara kontrak Desember di pasar ICE Newcastle tercatat S$ 349 per ton. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 5 Agustus 2022 atau tiga bulan terakhir.

Dalam sepekan, harga batu bara melemah 6,68% secara point to point. Pelemahan ini jauh lebih besar dari pada dua pekan sebelumnya di mana harga batu bara melemah 4,09% pada dua pekan lalu dan 1,9% pada tiga pekan lalu.

-

-

Bila dilihat dalam sepekan, harga batu bara juga melemah dalam sembilan delapan pekan terakhir atau sejak awal September. Pengecualian terjadi pada pekan kedua Oktober di mana harga batu bara meningkat 4,56%.

Dalam sebulan terakhir, harga batu bara sudah melandai 1,98% sementara dalam setahun masih melonjak 129,98%.


Analis Industri Bank Mandiri Ahmad Zuhdi memperkirakan harga batu bara akan bergerak di kisaran US$ 330-350 untuk minggu depan.

"Persediaan dan persiapan Uni Eropa untuk menghadapi winter ternyata cukup memukul harga batu bara. Harga gas (LNG) di Uni Eropa sudah mulai stabil walaupun tetap lebih tinggi dari gas pipa, dan ada persediaan yang berlebih sehingga harga batu bara melandai," tutur Zuhdi, kepada CNBC Indonesia.

Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) anjlok 8,5% pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (4/11/2022) ke 114,79 euro per megawatt-jam (MWh).

Harga gas Eropa terus melandai karena proyeksi musim dingin yang lebih hangat serta pasokan yang memadai. Suhu udara di kawasan Uni Eropa berada di kisaran 20º Celcius. La Nina membuat cuaca di Benua Eropa lebih hangat dibandingkan rata-rata musim dingin pada tahun-tahun sebelumnya sehingga penggunaan penghangat ruangan diperkirakan tidak akan setinggi perhitungan awal.


Pasokan gas di Eropa juga sudah di atas target. Storage gas di Jerman, misalnya, sudah terisi 94% dari kapasitas. Goldman Sachs memperkirakan harga gas akan terus jatuh ke 85 euro per MWh pada kuartal I-2023.

Ancaman kembali melambatnya ekonomi China juga menekan harga batu bara. Pertumbuhan ekonomi China memang jauh di atas ekspektasi yakni 3,9% (year on year/yoy) pada kuartal III-2022.

Namun, kenaikan kasus Covid-19 di Negara Tirai Bambu serta kembali dikuncinya sejumlah wilayah mengancam ekonomi China.
Pada Sabtu, (5/11/2022) Negeri Tirai Bambu mencatatkan 4.610 infeksi Covid-19. Komisi Kesehatan Nasional mengatakan 588 di antaranya bergejala dan 4.022 tidak menunjukkan gejala.

Ini menjadi rekor kasus infeksi China sejak 6 Mei lalu. Kala itu, China melaporkan 3.837 kasus baru sehari sebelumnya, di mana 657 di antaranya bergejala.

Analis Goldman Sachs memperkirakan China akan mempertahankan kebijakan ketat terkait Covid-19 hingga sesi tahunan parlemen pada Maret tahun depan. Mereka memprediksi China akan melepaskan protokol ketat pada April-Juni mendatang.

"Pemerintah masih perlu mempertahankan kebijakan nol-Covid sampai semua persiapan selesai. Ini mungkin memakan waktu beberapa bulan, menurut pandangan kami" tulis Goldman Sachs, dikutip dari Channel News Asia.

Seperti diketahui, China memberlakukan lockdown ataupun pengetatan mobilitas di sekitar 200 kawasan permukiman yang tersebar di sejumlah kota seperti Wuhan hingga Kota Zhengzhou yang merupakan sentra produksi iPhone terbesar di dunia.

China juga sudah menutup wahana hiburan Shanghai Disney Resort sebagai upaya pengendalian virus.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[-]

-

Harga Batu Bara Ambruk 8,5% dalam 3 Hari!
(mae/mae)

Sentimen: negatif (99.8%)