Tenang! Ada 'Booster' Buat Rupiah Besok
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah yang melemah dalam lima hari berturut-turut pada minggu ini diperkirakan akan mendapat 'booster' kekuatan pada awal minggu depan.
Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pelemahan nilai tukar akan terbatas, seiring dengan kabar baik dari perekonomian Indonesia yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal pekan depan, Senin (7/11/2022). BI meyakini pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 akan lebih tinggi dari 5,5%.
Kabar baik lainnya yang sudah lebih dulu datang adalah inflasi yang di bawah perkiraan pada Oktober 2022, yakni 5,7% year on year (yoy).
"Kami perkirakan relatif terbatas ditopang optimisme pertumbuhan ekonomi di kuartal III," kata Dody kepada CNBC Indonesia, dikutip Minggu (6/11/2022).
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,7% pada kuartal III, sementara BI meyakini produk domestik bruto akan mencetak pertumbuhan 5,5% pada kuartal tersebut.
Selain itu, faktor pendorong penguatan rupiah juga datang dari yield surat berharga negara (SBN) yang semakin kompetitif dibandingkan dengan yield US Treasury. Kini yield SBN 10 tahun ada di sekitar 7,5%.
Dody pun menjelaskan, pelemahan rupiah yang terjadi minggu ini dipicu oleh dolar AS yang terlalu perkasa, terlebih pasca pengumuman kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS Federal Reserve (the Fed) sebesar 75 bps menjadi 3,75-4%.
"Sejalan dengan pergerakan DXY yang menguat secara broad-based pasca pengumuman kemarin ke level 112,72, sentimen risk-off atau flight to quality di beberapa negara emerging market meningkat, dan menyebabkan mayoritas nilai tukar di kawasan melemah, termasuk Indonesia," jelasnya.
Dari catatan CNBC Indonesia, rupiah telah melemah 5 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (4/11/2022), berada di Rp 15.735/US$. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak April 2020. Sepanjang pekan ini, rupiah tercatat melemah sekitar 1%, dan sepanjang 2022 sekitar 9%.
[-]
-
Jurus Perry Warjiyo & BI Jaga Rupiah Dari Amukan Dolar AS(haa/haa)
Sentimen: netral (80%)