Sentimen
Positif (98%)
6 Nov 2022 : 22.34
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Hindu

Kab/Kota: Klaten, Yogyakarta, Sleman

Delegasi R20 saksikan `Persembahyangan Tumpek Landep` di Prambanan

7 Nov 2022 : 05.34 Views 1

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

Delegasi R20 saksikan `Persembahyangan Tumpek Landep` di Prambanan

Delegasi R20 menyaksikan ritual Persembahyangan Tumpek Landep umat Hindu DIY dan Jateng di pelataran Candi Prambanan, Sabtu (5/11/22). ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Elshinta.com - Delegasi Forum Agama G20 (R20) menyaksikan secara langsung ibadah atau ritual "Persembahyangan Tumpek Landep" umat Hindu dari Yogyakarta dan Jawa Tengah di pelataran Candi Prambanan di Kabupaten Sleman, Sabtu sore.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu I Nengah Duija mengatakan kedatangan delegasi R20 bertepatan dengan umat Hindu melaksanakan ibadah/ritual Persembahyangan di Candi Prambanan.

"Bertepatan pula saat ini ada kunjungan dari para pemimpin agama dunia peserta G20 di Candi Prambanan, sehingga para delegasi ini dapat menyaksikan secara langsung ritual persembahyangan," katanya.

Para pemimpin agama dunia ini antara lain Syekh Abdurrahman al-Khayyat, Ketua Liga Muslim Dunia untuk Asia Tenggara dan Australia.

Umat Hindu di DIY dan Jawa Tengah terutama Klaten melaksanakan peribadatan atau ritual Persembahyangan Tumpek Landep umat Hindu DIY dan Jateng di pelataran Candi Prambanan, Sabtu (5/11/22). ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Dalam ritual tersebut Dirjen Bimas Hindu menugaskan Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten, Jawa Tengah sebagai pelaksana ritual.

"Kegiatan persembahyangan ini bertepatan dengan Hari Suci Tumpek Landep," kata dosen Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten I Nyoman Santiawan.

Menurut dia, berdasarkan Lontar Sundarigama, dalam Wiana (2009 : 127) menyebutkan Tumpek Landep Pinaka Landepin Idep".

"Artinya Tumpek Landep adalah media mempertajam pikiran. Melalui Tumpek Landep inilah kita diingatkan untuk mempertajam pikiran agar berbagai persoalan hidup dapat diatasi dengan tepat, baik dan benar," katanya.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaan ritual tersebut melibatkan 10 Pinandita dari Jawa Tengah dan 10 Pinandita dari DIY dan pengurus PHDI Klaten dan umat Hindu di Klaten dan DIY.

"Ritual dimulai dengan proses pembersihan, menghadirkan sesaji dilanjutkan dengan persembahyangan bersama," katanya.

Selesai persembahyangan bersama, umat diberikan anugerah Tita Suci dan "Bija" yang dibagikan oleh para Pinandita.

Dalam kesempatan tersebut juga diiringi Tari Bedoyo Amertha Puja yang dibawakan oleh beberapa mahasiswa Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten.

"Tari Bedoyo Amertha Puja adalah sebuah tari sakral yang berfungsi untuk menyambut turunnya Tirta Amertha. Tari ini ditarikan oleh beberapa orang penari putri yang dalam keadaan suci (tidak cuntaka)," katanya.

Sentimen: positif (98.1%)