Sentimen
Positif (100%)
6 Nov 2022 : 16.53

Negara Kantongi Rp2,8 T dari Tax Amnesty Jilid II per 9 Maret 2022

6 Nov 2022 : 23.53 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Negara Kantongi Rp2,8 T dari Tax Amnesty Jilid II per 9 Maret 2022
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Suryo Utomo mengungkapkan jumlah penerimaan negara yang diperoleh melalui Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau Tax Amnesty Jilid II sebesar Rp2,8 triliun per 9 Maret 2022.

Angka tersebut berasal dari pengungkapan oleh hampir 21 ribu wajib pajak (WP). Namun, ia tak merincikan berapa jumlah harta bersih yang diungkapkan.

"Uang dari Program Pengungkapan Sukarela yang dikumpulkan hampir Rp2,8 triliun lebih sampai kemarin," kata Suryo dia pada Sosialisasi UU HPP di Jawa Tengah, Kamis (10/3).

-

-

Sebagai informasi, kebijakan soal tax amnesty jilid II tertuang dalam Undang-Undang (UU) tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 196/PMK.03/2021 tentang Tata Cara Pelaksanaan PPS Wajib Pajak.

Dalam aturan itu disebutkan bahwa setiap wajib pajak dapat mengungkapkan harta bersih yang belum atau kurang diungkapkan dalam surat pernyataan, sepanjang direktur jenderal pajak belum menemukan data atau informasi mengenai harta yang dimaksud.

Harta bersih yang dimaksud tersebut adalah nilai harta dikurangi dengan nilai utang. Hal itu seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

Harta yang dilaporkan merupakan aset yang diperoleh wajib pajak sejak 1 Januari 1985 sampai 31 Desember 2015. Nantinya, harta bersih itu akan dianggap sebagai tambahan penghasilan dan dikenakan PPh final.

PPh final akan dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak. Tarif itu terdiri dari 6 persen atas harta bersih yang berada di dalam negeri dan diinvestasikan untuk kegiatan usaha sektor pengolahan SDA, EBT, dan SBN.

Lalu, 8 persen atas harta bersih yang berada di dalam negeri dan tidak diinvestasikan untuk sektor SDA, EBT, dan SBN. Selanjutnya, 6 persen atas harta bersih yang berada di luar Indonesia dengan ketentuan bahwa akan dialihkan ke dalam wilayah Indonesia serta diinvestasikan untuk sektor SDA, EBT, dan SBN.

Setiap wajib pajak dapat mengungkapkan harta bersih melalui surat pemberitahuan pengungkapan harga. Surat itu diberikan kepada direktur jenderal pajak pada 1 Januari 2022 sampai 30 Juni 2022.

Selain itu, wajib pajak juga harus melampirkan beberapa dokumen, seperti bukti pembayaran PPh final, daftar rincian harta beserta informasi kepemilikan harta yang dilaporkan, daftar utang, pernyataan mengalihkan harta bersih ke Indonesia, pernyataan menginvestasikan harta bersih ke sektor usaha SDA, EBT, dan SBN.

Setelah itu, direktur jenderal pajak akan menerbitkan surat keterangan terhadap penyampaian surat pemberitahuan atas pengungkapan harta oleh wajib pajak.

[-]

(wel/agt)

Sentimen: positif (100%)