Sentimen
Negatif (88%)
6 Nov 2022 : 13.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Gawat, Ada 'Asteroid Pembunuh', Bisa Tabrak Bumi & Kiamat

6 Nov 2022 : 20.55 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Gawat, Ada 'Asteroid Pembunuh', Bisa Tabrak Bumi & Kiamat

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah asteroid 'pembunuh planet' raksasa yang bersembunyi di bawah sinar matahari akhirnya terdeteksi. Diperkirakan, asteroid ini bisa menabrak bumi suatu saat nanti dan dapat menyebabkan kepunahan massal.

Dilansir dari Live Science, asteroid selebar 0,9 mil atau sekitar 1,5 kilometer ini beri nama 2022 AP7 oleh para astronom. 2022 AP7 adalah salah satu dari beberapa space rock atau batuan besar yang beberapa waktu lalu baru ditemukan di dekat orbit Bumi dan Venus.

Sebuah studi yang dipublikasikan The Astronomical Journal pada 29 September menyatakan bahwa 2022 AP7 ditemukan bersama dua asteroid dekat bumi lainnya dengan menggunakan Cerro Tololo Inter-American Observatory di Chili, Amerika Selatan.

-

-

"Sejauh ini kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi (NEA) yang lebarnya sekitar 1 km atau 0,6 mil. Ukuran tersebut kami sebut sebagai pembunuh planet," sebut penulis utama studi Scott Sheppard, seorang astronom di Carnegie Institution for Science di Washington, D.C., Amerika Serikat.

Saat ini, 2022 AP7 melintasi orbit Bumi yang berada di sisi berlawanan dari matahari, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa selama ribuan tahun, asteroid dan Bumi perlahan-lahan akan mulai melintasi titik yang sama lebih dekat sehingga dapat meningkatkan kemungkinan bencana.

Guna menemukan asteroid, para astronom melatih Kamera Energi Gelap Teleskop 4 meter Cerro Tololo Víctor M. Blanco di tata surya bagian dalam. Silau matahari membuat pengamatan tidak mungkin dilakukan hampir sepanjang hari sehingga para peneliti hanya dua 10 menit kesempatan pada setiap malam untuk melakukan pengamatan.

"Hanya ada sekitar 25 asteroid yang mengorbit sepenuhnya di dalam orbit Bumi yang telah ditemukan hingga saat ini karena kesulitan mengamati di dekat silau Matahari," kata Sheppard.

"Kemungkinan hanya ada beberapa NEA dengan ukuran yang sama yang tersisa untuk ditemukan, dan asteroid besar yang belum ditemukan ini kemungkinan memiliki orbit yang membuat mereka tetap berada di dalam orbit Bumi dan Venus hampir sepanjang waktu," lanjutnya.

NASA melacak lokasi dan orbit sekitar 28.000 asteroid, mengikuti mereka dengan Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS), susunan empat teleskop yang dapat melakukan pemindaian seluruh langit malam setiap 24 jam.

Selain itu, badan antariksa menandai objek luar angkasa apa pun yang berada dalam jarak 120 juta mil atau sekitar 193 juta km dari Bumi sebagai 'objek dekat Bumi' dan mengklasifikasikan benda besar apa pun dalam jarak 4,65 juta mil atau 7,5 juta km dari bumi sebagai 'potensi berbahaya'.

Melalui perkiraannya terhadap lintasan seluruh objek di dekat Bumi pada luar akhir abad ini, NASA menyebutkan bahwa bumi tidak akan menghadapi bahaya dari tabrakan asteroid apokaliptik setidaknya selama 100 tahun ke depan.

Namun, hal tersebut bukan berarti para astronom dapat berhenti mencari asteroid. Sebab, pada Maret 2021, terdapat sebuah meteor seukuran bola bowling meledak di atas Vermont dengan kekuatan 440 pon atau sekitar 200 kilogram TNT. Selain itu, ledakan meteor pada 2013 di atas Chelyabinsk, Rusia, menghasilkan ledakan yang kira-kira setara hingga 500 kiloton TNT atau 26 hingga 33 kali energi yang dikeluarkan oleh bom Hiroshima dan melukai sekitar 1.500 orang.


[-]

-

Ngeri! Ada Ramalan Horor Soal Masa Depan Bumi, Berani Baca?
(pgr/pgr)

Sentimen: negatif (88.9%)