Sentimen
Positif (100%)
5 Nov 2022 : 11.30
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Nike

Event: Olimpiade

Kab/Kota: Amsterdam

Mengenal Sejarah Trofi Jules Rimet di Piala Dunia

5 Nov 2022 : 18.30 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Bola

Mengenal Sejarah Trofi Jules Rimet di Piala Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Penggemar Inggris akan menyanyikan lirik 'Jules Rimet masih berkilau' untuk mengiringi perjalanan Three Lions di Piala Dunia musim dingin ini. Namun, beberapa pendukung muda yang menyanyikan lagu favorit 1996 itu, mungkin mempertanyakan apa arti sebenarnya dari kalimat tersebut.

Faktanya, Trofi Jules Rimet adalah hadiah untuk pemenang Piala Dunia dan itu adalah penghargaan yang diangkat Bobby Moore pada 1966. Trofi yang didesain pematung Abel Lafleur itu mengambil wujud Nike, dewi kemenangan Yunani. 

Piala itu memiliki tinggi 3,8 cm, berat 6,1 kg, dan terbuat dari perak dengan sepuhan emas 18 karat. Awalnya, trofi itu dijuluki sebagai 'Victory', tetapi diganti namanya pada 1946 untuk menghormati mantan Presiden FIFA Jules Rimet. 

Orang Prancis itu adalah presiden ketiga organisasi sepak bola dunia, FIFA. Rimet telah membantu mendirikan organisasi pada 1904 dan berperan penting dalam memberikan suara untuk memulai turnamen internasional setelah berakhirnya Perang Dunia I.

Sejarah mencatat Jules Rimet sebagai 'bapak” sepak bola dunia', berkat usahanya dalam merencanakan Piala Dunia. Ide untuk menggelar turnamen sepak bola internasional dia sampaikan pertama kali saat Olimpiade 1920 di Antwerp. 

Saat itu, dia memiliki pekerjaan teratas di Asosiasi Sepak Bola Prancis, sebelum mengambil alih sebagai presiden FIFA pada 1921. Setelah dirinya ditunjuk sebagai presiden FIFA, Rimet terus berusaha mewujudkan mimpi besarnya membuat World Championship.

Akhirnya berdasarkan kongres di Amsterdam pada 1928, disetujui bahwa ajang Piala Dunia akan digelar setiap empat tahun sekali.

Rimet menghabiskan 33 tahun di posisi itu, menjadikannya presiden terlama dalam sejarah organisasi. Ia memberikan tongkat estafet kepemimpinan pada tahun 1954 dan dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian dua tahun kemudian.

Berita Video, Cerita Bobby Moore, Pengidap Kanker yang Jadi Pahlawan Timnas Inggris (Part 1)

Sentimen: positif (100%)