Sentimen
Negatif (84%)
5 Nov 2022 : 13.25
Informasi Tambahan

BUMN: BNI, BRI, Bank Mandiri, PT Bukit Asam

Tokoh Terkait

IHSG November Cenderung Melemah, Saatnya Beli? : Okezone Economy

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Ekonomi

5 Nov 2022 : 13.25
IHSG November Cenderung Melemah, Saatnya Beli? : Okezone Economy

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bulan ini diprediksi cenderung melemah. IHSG diproyeksikan bergerak variatif menjelang akhir tahun 2022.

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee menilai IHSG akan cenderung tertekan pada November dan kembali menguat pada Desember mendatang.

“IHSG di November akan konsolidasi cenderung turun. Namun, secara umum akan kembali bergerak positif pada Desember,” kata Hans dalam Market Buzz IDX Channel, dikutip Sabtu (4/11/2022).

Menurutnya, kondisi pasar saat ini masih bergejolak, di tengah kebijakan berbagai bank sentral di dunia yang masih secara agresif menaikkan suku bunga acuan, serta masih berlangsungnya perang antara Rusia dan Ukraina.

“November ini lebih cocok untuk melakukan pembelian, ketika pasar sedang terkoreksi,” ungkap dia.

Hans menilai, kinerja IHSG tahun ini masih cukup baik, jika dibandingkan dengan bursa global. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 25 Oktober 2022, IHSG menguat 0,10% month to date (mtd) ke level 7.048,38, dengan non-resident masih mencatatkan inflow sebesar Rp7,74 triliun mtd. Sementara itu, secara year to date, IHSG tercatat menguat sebesar 7,09% dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp77,22 triliun.

Pada bulan November ini, IHSG diperkirakan berada pada area support di level 6.747. Kemudian, pada Desember mendatang, pergerakan IHSG berada di rentang 7.250 hingga 7.350.

Untuk itu, Hans menyarankan investor untuk mencermati saham-saham di sektor komoditas dan perbankan blue chip, antara lain PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Selain itu, dia juga merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Sentimen: negatif (84.2%)