Sentimen
Tokoh Terkait
Terinspirasi di Indonesia, Universitas Groningen Sebut Banyak Pekerjaan Rumah yang Harus Dilakukan
Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Universitas Groningen terinspirasi di Indonesia, Sebut banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan.
Minggu ini Universitas Groningen (UG) mengunjungi Indonesia untuk membahas kerjasama pendidikan dan penelitian dengan mitranya.
Ambisi pemerintah dan universitas di Indonesia memberikan inspirasi kepada delegasi yang dipimpin oleh Presiden Universitas Groningen, Prof. Jouke de Vries.
Baca juga: Jalin Kerja Sama, PSMTI dan Persaja Punya Misi yang Sama, Support Pendidikan Generasi Muda
Dalam pertemuan dengan jurnalis, Kamis (3/11/2022), Prof. De Vries menyatakan bahwa perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia membuatnya terkesan.
"Saya pikir Universitas Groningen dapat belajar banyak dari Indonesia, dan ini membuat saya sadar bahwa kami memiliki pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Yang terpenting, kunjungan ini memberikan inspirasi bagi kami untuk mengintensifkan kerjasama dengan mitra kami di Indonesia," kata Prof. De Vries.
Ambisi Pemerintah Indonesia
Bagi Universitas Groningen, Indonesia telah menjadi mitra yang kuat selama beberapa dekade.
”Saat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Menteri Retno Marsudi mengatakan bahwa UG adalah universitas dengan populasi warga Indonesia terbesar di Eropa, hal ini mengacu pada banyaknya mahasiswa dan peneliti Indonesia yang aktif di Groningen,” ujar Prof. Ron Holzhacker.
Prof. De Vries menyatakan bahwa bagi Universitas Groningen yang termasuk ke dalam 100 universitas top global, dengan dunia yang kembali terbuka setelah pandemi global, inilah saatnya untuk terhubung kembali bertatap muka dengan mitra internasionalnya.
“Bagi kami, keputusan untuk berkunjung ke Indonesia terlebih dahulu adalah hal yang lumrah, karena kemitraan kami dengan Indonesia telah berlangsung lama dan sukses. Tujuan kami saat mengambil langkah untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia adalah karena kami ingin menciptakan peluang bagi mahasiswa dan peneliti untuk bekerja sama baik di Indonesia maupun di Belanda," tambah Prof Jouke de Vries.
Delegasi Groningen mengaku terkesan dengan ambisi pemerintah setelah bertemu dengan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko, dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (DIKTIRISTEK), Prof Nizam.
Menurut Prof. de Vries, fleksibilitas yang ingin diciptakan kementerian untuk mahasiswa dalam kurikulum mereka, misalnya melalui Kampus Merdeka, juga merupakan sesuatu yang ingin dicapai di Groningen.
"Saya mengagumi pemerintah Indonesia yang mengembangkan visi ini dan berbagai elemen di dalamnya seperti kredit mikro dan mobilitas mahasiswa Indonesia ke dunia internasional (IISMA). Selain itu kami menyambut baik tawaran Pemerintah Indonesia baik melalui KEMENDIKBUDRISTEK dan BRIN," tuturnya.
"Untuk berinteraksi lebih lanjut misalnya melalui pusat penelitian bersama atau kolaborasi gelar terutama dalam tema prioritas kami yang terkait dengan tantangan sosial yang kami hadapi baik di Indonesia maupun di Belanda, yaitu energi & iklim, kesehatan masyarakat, digitalisasi & AI, dan keberlanjutan & ekonomi sirkular," tambah Prof. de Vries.
Sentimen: positif (99.8%)