Aplikasi Clubhouse mendadak populer setelah CEO Tesla Elon Musk bergabung. Musk diketahui berpartisipasi dalam sebuah perbincangan di dalam aplikasi media sosial tersebut beberapa hari lalu.

Clubhouse adalah aplikasi berbasis audio yang baru diluncurkan pada bulan Maret 2020. Aplikasi itu dikembangkan oleh perusahaan Alpha Exploration Co., yang mendapat investasi US$12 juta atau sekitar Rp168 miliar dari raksasa modal ventura Andreessen Horowitz.

Melansir Business Today, Clubhouse adalah aplikasi media sosial berbasis suara yang hanya tersedia untuk pengguna iPhone. Versi Android masih dalam pengembangan dan akan segera hadir.

-

-

Clubhouse adalah platform tempat pengguna berbagi audio, bukan teks atau gambar. Ketika seseorang bergabung ke dalam aplikasi itu, dia dapat memilih 'ruang' di mana seseorang sedang berdiskusi dengan pengguna lain tentang sebuah topik.

Setelah pengguna masuk ke platform, dia dapat mengikuti orang, klub atau topik tertentu. Ada beberapa ruang obrolan virtual tempat seseorang dapat bergabung dan mengikuti teman atau orang yang sedang berbicara di sana.

Jadi, ketika seseorang memasuki ruangan, audio telepon dihidupkan. Pencipta ruang obrolan audio adalah otoritas terakhir.

Pengguna memiliki pilihan untuk mengangkat tangan ketika mereka ingin bergabung dalam diskusi, tetapi pembuat ruanganlah yang memutuskan siapa yang akan mereka izinkan untuk berbicara dan pada interval apa.

Untuk mendapatkan akses ke Clubhouse saat ini masih tidak bisa sembarangan. Clubhouse adalah aplikasi khusus undangan di mana pengguna Clubhouse saat ini dapat mengirimi undangan. Namun, setiap pengguna hanya dapat mengirim dua undangan.

Melansir New York Post, Clubhouse bersifat khusus undangan, dengan setiap pengguna baru mendapatkan dua undangan untuk digunakan sesuka mereka, bertambah lebih banyak dari waktu ke waktu saat mereka menggunakan aplikasi.

Saking eksklusifnya, undangan Clubhouse telah menjadi komoditas yang sangat populer hingga dijual di Reddit, eBay hingga Craigslist.

[-]