TIMOR Leste sangat berambisi menjadi anggota ke-11 ASEAN, tapi harapan itu belum membuahkan hasil. Organisasi perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara tersebut belum sudi menerima negara yang pisah dari Indonesia pada 2002 tersebut.
Timor Leste sudah mengajukan diri sebagai anggota ASEAN sejak 2011. Sampai sekarang belum terkabul dan hanya berstatus observer di kawasan ASEAN.
BACA JUGA:Tuntaskan Kunjungan ke 50 Besar Desa Wisata ADWI 2022, Sandiaga: Setiap Desa Punya Kesan Tersendiri
Untuk bergabung dengan ASEAN salah satu syaratnya harus mendapatkan keputusan konsensus dari negara-negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Filipina.
Selama ini Timor Leste masih menjadi negara dengan SDM dan ekonomi rendah. Oleh sebab itulah banyak negara ASEAN menolak Timor Leste bergabung.
Mereka takut dengan sumber daya terbatas yang selama ini dialokasikan ASEAN untuk menjembatani negara anggotanya akan tersedot ke Timor Leste jika negara tersebut bergabung.
Tapi, Presiden Timor Leste José Ramos-Horta sangat berharap negaranya bisa jadi anggota ASEAN tahun 2023 saat presidensi Indonesia.
BACA JUGA:Sandiaga Uno Targetkan Labuan Bajo Dikunjungi 1,5 Juta Wisatawan per Tahun
“Idealnya, menurut saya, kami (Timor Leste) bergabung dengan ASEAN dalam masa presidensi Indonesia. Ketika Indonesia mengambil alih dan menjadi presiden dari ASEAN, idealnya, saat itulah kami bergabung. 10 tahun sejak kami mengajukan diri (untuk menjadi anggota ASEAN),” kata Ramos-Horta kepada wartawan di Katedral Dili, Timor Leste, Rabu 18 Mei 2022, sebagaimana dikutip dari ANTARA.
Untuk mewujudkan keinginannya ini, Ramos-Horta akan menjalankan program yang menjadi prioritas utamanya, yaitu meningkatkan perekonomian negara.