Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pekanbaru
Tokoh Terkait
Lanjutkan Proyek Tol Padang-Pekanbaru, Basuki: Kuncinya di Pemda
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi 1 (Padang-Sicincin) sepanjang 36,6 km. Jalan tol tersebut merupakan bagian dari sirip Jalan Tol Trans Sumatera.
Dengan dilanjutkannya pembangunan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan jalan tol ini akan selesai Juli 2024. Saat ini progres pembebasan lahan baru 81,2%.
"Kuncinya tergantung pada dukungan pemda untuk membebaskan lahan. Seandainya tanahnya clear, maka kami siap melanjutkan dan mempercepat pembangunannya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin di Padang, dikutip dari Instagram @kemenpupr, Jumat (4/11/2022).
Basuki menjelaskan, saat ini progres konstruksi Tol Padang-Sicincin telah mencapai 45,5%. Jalan Tol Padang-Sicincin merupakan 1 dari 6 seksi ruas Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254 km.
"Jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas & perekonomian Riau dan Sumatera Barat, baik pada sektor logistik maupun pariwisata," katanya.
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai pengembang mengakui bahwa ada kendala pembebasan lahan dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Padang-Sicincin. Hal ini dikatakan oleh Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom tahun lalu.
"Pembebasan lahan di wilayah Sumatera Barat memang masih menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan hingga saat ini. Meski demikian, progress yang tidak begitu signifikan di ruas tol ini bukan karena pembangunannya yang lambat, namun perusahaan hanya dapat mengerjakan konstruksi tol sesuai dengan lahan yang telah dibebaskan. Jika tersedia kelebihan sumber daya, maka akan kami lakukan refocusing ke ruas proyek tol lain yang lebih siap lahannya," tuturnya, pada Sabtu (6/3/2021).
Namun, saat itu Hutama Karya membantah kalau proyek tersebut berhenti dikerjakan. Koentjoro meyakini perusahaan tidak pernah mengatakan keterangan yang simpang siur tersebut.
"Perusahaan tidak pernah mengeluarkan pernyataan/statement di luar siaran pers/klarifikasi resmi yang didistribusikan oleh Komunikasi Korporat Hutama Karya. Sehingga, jika terdapat informasi simpang siur yang beredar, perusahaan tidak bertanggung jawab atas hal tersebut," ujarnya.
(ada/eds)
Sentimen: positif (96.6%)