Sentimen
Negatif (99%)
4 Nov 2022 : 06.44
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: Bogor, Depok

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Psikolog UI Menilai Kejiwaan Ayah Bunuh Anak di Jatijajar Normal: Anak Hanya Jadi Pelampiasan Emosi

4 Nov 2022 : 13.44 Views 1

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Psikolog UI Menilai Kejiwaan Ayah Bunuh Anak di Jatijajar Normal: Anak Hanya Jadi Pelampiasan Emosi

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Publik baru aja dikejutkan oleh kasus pembantaian seorang ayah pada anak dan istrinya di perumahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Selasa (1/11/2022).

Publik terhenyak dengan aksi sadis dari Rizki Noviyandi Ahmad (RNA) yang tega membacok anak dan istrinya.

Akibat perbuatan biadabnya, sang putri Keyla Putri Cantika (11) tewas bersimbah darah, sedangkan istrinya Nila Islamia (31) luka berat dan kini dirawat di RSCM Jakarta.

Terkait hal ini, psikolog Universitas Indonesia Nael Sumampouw mengatakan dalam ilmu psikologi kasus ayah bunuh anak ini disebut filicide.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=m74NcUGy5f0[/embed]

"Kasus filicide ini bisa disebabkan oleh motif balas dendam terhadap pasangan, altuis atau pun upaya treatment," kata Nael, Kamis (3/11/2022).

Menurut Nael, penyebab orangtua membunuh anak bisa jadi didorong motif balas dendam kepada pasangannya.

"Dalam kasus di Depok ini, bisa jadi suami merasa tidak dihargai oleh istrinya. Apalagi mereka sering cekcok," ujarnya.

Motif kedua, lanjut Nael, bisa jadi karena alasan altruistik atau cinta.

Baca juga: Ayah Pelaku Pembunuhan di Jatijajar Serahkan ke Polisi : Dia Sudah Bunuh Cucu Kesayangan

"Orangtua berpikir bahwa membunuh anak menjadi cara terbaik mengakhiri hidup, dari pada hidup di lingkungan yang menderita," jelasnya.

Felicide bisa juga disebabkan karena motif treatment.

Menurut Nael, terkadang kekerasan yang dilakukan orangtua tidak dimaksudkan untuk menyebabkan kematian anak yang bersangkutan.

Namun, karena tidak bisa menjaga komunikasi dan mengendalikan emosi akhirnya kekerasan mengarah ke pembunuhan. 

Baca juga: Ayah Bunuh Anak di Depok adalah Pegawai Pemkab Bogor

"Ini sering terjadi dalam konteks kekerasan dalam rumah tangga untuk mematahkan keinginan pasangan atau bisa terjadi dalam konteks perkelahian/percecokan," papar Nael.

Nael menambahkan bahwa tidak semua pelaku filicide mengalami gangguan jiwa.

Sentimen: negatif (99.8%)